Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rubrik Checklist Perencanaan Pembelajaran (TUGAS PPG)

Sebagai seorang guru atau tenaga pendidik, kita semua sudah pasti pernah melakukan keigatan pembelajaran di kelas dan tentu saja hal tersebut tidak dilakukan secara spontan. Aktivitas pembelajaran yang selama dilakukan selama ini tentu saja sudah melalui proses perencanaan. Pertanyaannya, bagaimana proses pembelajaran tersebut dilakukan? Refleksikan rutinitas tersebut pembelajaran tersebut dengan menggunakan rubrik checklist berikut.


Sebelum lebih lanjut terlebih dahulu baca artikel tentang: Literasi Finansial SMAN 8 Semarang, BAGI KELOMPOK KELAS, dan Literasi Budaya SMAN 8 Semarang.


Tabel 1.1 Rubrik Checklist Perencanaan Pembelajaran
    
No    
    
Pernyataan    
    
Selalu    
    
Jarang    
    
Tidak    Pernah    
   
1.   
   
Dalam merencanakan pembelajaran,   saya memilih capaian pembelajaran (CP) terlebih dahulu.   
   
V   
   
   
   
   
   
2.   
   
Setelah memilih capaian   pembelajaran (CP), saya menurunkannya menjadi tujuan pembelajaran (TP), dan   kriteria ketuntasan tujuan pembelajaran (KKTP).   
   
V   
   
   
   
   
   
3.   
   
Setelah menentukan KKTP, saya   merancang asesmen untuk mengukur ketercapaian TP yang telah ditetapkan.   
   
V   
   
   
   
   
   
4.   
   
Dalam merencanakan pembelajaran,   saya merancang asesmen awal.   
   
   
   
V   
   
   
   
5.   
   
Tujuan pembelajaran dan asesmen   (awal) saya gunakan sebagai dasar untuk merancang kegiatan pembelajaran.   
   
   
   
   
   
V   
   
6.   
   
Kegiatan pembelajaran saya rancang   untuk mencapai tujuan pembelajaran.   
   
V   
   
   
   
   
   
7.   
   
Saya merencanakan pembelajaran   selanjutnya berdasarkan hasil asesmen formatif untuk memaksimalkan   ketercapaian tujuan pembelajaran.   
   
   
   
   
   
V   

Refleksi: Setelah menceklist tabel yang telah disediakan sebelumnya, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan pada diri saya sebagai tenaga pendidik dalam kegiatan pembelajaran yang saya lakukan untuk peserta didik. Beberapa kekurangan yang saya sadari berdasarkan Tabel 1.1 adalah:
  • Belum merencanakan kegiatan pembelajaran dengan mengawalinya menggunakan asesmen awal.
  • Belum menggunakan hasil asesmen awal sebagai dasar untuk merancang kegiatan pembelajaran yang saya lakukan selama ini.
  • Juga belum merencanakan kegiatan pembelajaran selanjutnya berdasarkan hasil asesmen formatif untuk memaksimalkan hasil ketercapaian tujuan pembelajaran.


Elfan Mauludi, Peserta PPG Guru Tertentu Piloting Tahap 2 Tahun 2024. Modul 1 (Prinsip Pengajaran dan Asesmen Umum) - Topik 1 (Understanding by Design) - TUGAS 1

Rubrik Checklist Perencanaan Pembelajaran menjadi salah satu alat penting dalam memastikan mutu pembelajaran yang dirancang oleh pendidik, terutama dalam konteks Pendidikan Profesi Guru (PPG). Rubrik ini bertujuan untuk mengukur kelayakan dan efektivitas rencana pembelajaran, serta memastikan semua komponen penting dalam perencanaan terpenuhi. Rubrik ini biasanya mencakup aspek-aspek penting yang harus ada dalam rencana pembelajaran, seperti tujuan pembelajaran, materi, metode, penilaian, dan sumber belajar. Setiap komponen dalam rubrik ini memiliki peran signifikan dalam memastikan tercapainya hasil belajar yang diharapkan.

Salah satu bagian penting dari rubrik checklist adalah perumusan tujuan pembelajaran. Dalam sebuah perencanaan pembelajaran yang baik, tujuan pembelajaran harus disusun secara jelas dan terukur, sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Tujuan ini menjadi fondasi dari keseluruhan aktivitas belajar, karena segala hal yang dilakukan dalam proses pembelajaran harus mengarah pada pencapaian tujuan tersebut. Rubrik checklist akan memeriksa apakah tujuan pembelajaran sudah dirumuskan dengan jelas, menggunakan kata kerja operasional yang sesuai, dan dapat diukur dengan indikator yang objektif. Selain itu, tujuan pembelajaran harus relevan dengan kebutuhan peserta didik dan sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum.

Setelah tujuan pembelajaran, komponen selanjutnya yang diperiksa oleh rubrik checklist adalah materi pembelajaran. Materi harus disusun secara sistematis dan logis, sehingga memudahkan peserta didik dalam memahami konsep-konsep yang diajarkan. Materi juga harus relevan dengan tujuan pembelajaran dan disajikan dalam berbagai bentuk yang menarik dan variatif, seperti teks, gambar, video, atau simulasi. Rubrik checklist akan mengevaluasi apakah materi sudah mencakup semua konsep penting yang perlu dikuasai oleh peserta didik, apakah ada keterkaitan yang jelas antara materi dengan tujuan pembelajaran, serta apakah materi disusun dengan mempertimbangkan perkembangan kemampuan peserta didik.

Metode pembelajaran juga menjadi komponen kunci yang dinilai dalam rubrik checklist. Metode yang dipilih harus sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi yang diajarkan. Misalnya, untuk pembelajaran yang menekankan pada keterampilan praktis, metode pembelajaran berbasis proyek atau praktik langsung bisa lebih efektif dibandingkan dengan ceramah. Rubrik checklist akan melihat apakah metode yang digunakan sudah tepat dan bervariasi, sehingga peserta didik tidak hanya mendengarkan informasi secara pasif, tetapi juga terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Penggunaan metode yang bervariasi juga penting untuk mengakomodasi berbagai gaya belajar peserta didik, seperti visual, auditori, dan kinestetik.

Baca Juga:

Selain metode, alat dan media pembelajaran juga menjadi bagian penting dari rubrik checklist perencanaan pembelajaran. Media pembelajaran berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan materi dengan cara yang lebih menarik dan interaktif. Penggunaan media yang tepat dapat membantu peserta didik memahami materi lebih mudah dan lebih cepat. Rubrik checklist akan mengevaluasi apakah media yang digunakan sudah sesuai dengan materi dan metode pembelajaran, serta apakah media tersebut mampu mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Di era digital ini, pendidik juga diharapkan mampu memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, seperti penggunaan aplikasi pembelajaran, video pembelajaran, atau platform daring.

Komponen lain yang tidak kalah penting dalam rubrik checklist adalah penilaian pembelajaran. Penilaian berfungsi untuk mengukur sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Penilaian harus dilakukan secara objektif, valid, dan reliabel. Rubrik checklist akan memeriksa apakah instrumen penilaian yang digunakan sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran dan apakah teknik penilaian yang digunakan mampu mengukur kemampuan peserta didik secara komprehensif. Misalnya, jika tujuan pembelajaran mencakup aspek keterampilan, maka penilaian sebaiknya tidak hanya dilakukan melalui tes tertulis, tetapi juga melalui observasi praktik.

Selain komponen-komponen utama di atas, rubrik checklist perencanaan pembelajaran juga sering kali mencakup evaluasi terhadap aspek pengelolaan waktu dan sumber daya. Perencanaan waktu harus realistis dan disesuaikan dengan beban materi yang akan diajarkan. Pendidik harus mampu mengatur waktu pembelajaran secara efektif, sehingga setiap tahap pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan rencana dan tidak ada materi yang tertinggal. Sumber daya yang digunakan dalam pembelajaran, baik itu buku, alat bantu visual, maupun teknologi, juga harus direncanakan dengan baik. Rubrik checklist akan mengevaluasi apakah pengelolaan waktu dan sumber daya sudah sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan apakah ada potensi masalah yang mungkin muncul selama proses pembelajaran.

Perencanaan pembelajaran yang baik tidak hanya memerlukan kelengkapan komponen, tetapi juga keselarasan antara satu komponen dengan komponen lainnya. Rubrik checklist perencanaan pembelajaran akan mengevaluasi apakah ada kesinambungan antara tujuan pembelajaran, materi, metode, penilaian, dan media yang digunakan. Misalnya, jika tujuan pembelajaran menekankan pada penguasaan keterampilan praktis, maka metode dan media pembelajaran yang digunakan harus mendukung tercapainya keterampilan tersebut, serta penilaian juga harus dilakukan dengan cara yang dapat mengukur keterampilan secara langsung.

Implementasi rubrik checklist dalam perencanaan pembelajaran juga dapat menjadi alat refleksi bagi pendidik untuk menilai kekuatan dan kelemahan dari rencana pembelajaran yang telah disusun. Dengan menggunakan rubrik ini, pendidik dapat mengevaluasi apakah rencana pembelajaran sudah sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif, serta apakah ada aspek-aspek yang perlu diperbaiki atau disesuaikan. Dalam konteks PPG, rubrik checklist juga membantu calon guru untuk mengembangkan kemampuan merancang pembelajaran yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik di lapangan.

Pada akhirnya, rubrik checklist perencanaan pembelajaran bukan hanya sekadar alat evaluasi, tetapi juga panduan bagi pendidik dalam merancang pembelajaran yang efektif, efisien, dan bermakna. Dengan adanya rubrik ini, pendidik dapat memastikan bahwa semua aspek penting dalam pembelajaran telah dipertimbangkan dan direncanakan dengan baik, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan memberikan hasil yang optimal bagi peserta didik. Selain itu, penggunaan rubrik checklist juga membantu pendidik untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran yang diberikan, karena rubrik ini memungkinkan pendidik untuk melakukan evaluasi berkelanjutan terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan.

Selain itu, rubrik checklist juga dapat berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan profesionalitas pendidik. Dalam proses penyusunan rencana pembelajaran, pendidik dituntut untuk berpikir kritis dan analitis dalam menilai apakah setiap komponen pembelajaran telah sesuai dengan prinsip-prinsip pedagogis yang berlaku. Rubrik ini membantu pendidik agar tidak hanya fokus pada satu aspek pembelajaran, melainkan memperhatikan keseimbangan antara seluruh elemen perencanaan, mulai dari tujuan hingga evaluasi. Dengan demikian, pendidik dapat mengembangkan keterampilan berpikir reflektif yang berkelanjutan, yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam kelas.

Lebih jauh lagi, rubrik checklist ini juga berperan penting dalam memastikan bahwa perencanaan pembelajaran yang disusun dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik. Dengan mengacu pada rubrik ini, pendidik dapat merancang kegiatan belajar yang mampu menumbuhkan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas pada peserta didik. Hal ini menjadi semakin penting di era globalisasi dan digitalisasi saat ini, di mana kompetensi tersebut sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di masa depan. Rubrik checklist perencanaan pembelajaran mendorong pendidik untuk berpikir inovatif dalam merancang pembelajaran yang tidak hanya memenuhi standar kurikulum, tetapi juga relevan dengan perkembangan dunia luar yang dinamis. 

Secara keseluruhan, rubrik checklist perencanaan pembelajaran merupakan alat yang esensial dalam memastikan bahwa proses belajar mengajar dapat berlangsung secara optimal. Rubrik ini tidak hanya menilai kelengkapan dokumen perencanaan, tetapi juga mendukung terciptanya proses pembelajaran yang terstruktur, terarah, dan responsif terhadap kebutuhan peserta didik. Melalui penggunaan rubrik ini, pendidik dapat lebih mudah mengevaluasi dan memperbaiki perencanaan pembelajarannya, serta menjamin bahwa setiap peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang sesuai dengan potensi dan kemampuan mereka.

Catatan: Jika ada saran atau tambahan, mohon untuk menambahkan dibagian kolom komentar terima kasih.

40 komentar untuk "Rubrik Checklist Perencanaan Pembelajaran (TUGAS PPG)"

  1. Mengapa penting memulai perencanaan pembelajaran dengan asesmen awal?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asesmen awal penting karena memberikan informasi tentang pengetahuan dan kemampuan awal peserta didik, sehingga dapat menyesuaikan materi dan strategi pembelajaran yang tepat.

      Hapus
  2. Bagaimana asesmen awal dapat mempengaruhi perencanaan pembelajaran?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asesmen awal memungkinkan perancangan pembelajaran yang lebih efektif karena didasarkan pada pemahaman dan keterampilan awal peserta didik.

      Hapus
  3. Apa dampaknya jika tidak menggunakan asesmen awal dalam pembelajaran?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tanpa asesmen awal, pembelajaran mungkin tidak relevan atau terlalu sulit bagi peserta didik, yang dapat menghambat ketercapaian tujuan pembelajaran.

      Hapus
  4. Apa tujuan dari asesmen formatif dalam proses pembelajaran?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asesmen formatif bertujuan untuk memantau perkembangan belajar peserta didik, memberikan umpan balik, dan menyesuaikan strategi pembelajaran agar lebih efektif.

      Hapus
  5. Bagaimana merencanakan pembelajaran berdasarkan hasil asesmen formatif?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Merencanakan pembelajaran berdasarkan hasil asesmen formatif melibatkan analisis kekuatan dan kelemahan peserta didik, serta menyesuaikan materi dan metode yang digunakan.

      Hapus
  6. Apa keuntungan merancang pembelajaran yang berkelanjutan berdasarkan hasil asesmen?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rancangan pembelajaran berkelanjutan berdasarkan hasil asesmen memungkinkan pengajaran yang lebih adaptif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, meningkatkan efektivitas pembelajaran.

      Hapus
  7. Bagaimana peran asesmen dalam meningkatkan ketercapaian tujuan pembelajaran?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asesmen membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan peserta didik, mengukur ketercapaian tujuan, dan mengarahkan tindakan perbaikan jika diperlukan.

      Hapus
  8. Apa yang dimaksud dengan asesmen diagnostik dalam pembelajaran?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asesmen diagnostik adalah penilaian yang digunakan untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik sebelum pembelajaran dimulai, agar bisa memberikan intervensi yang tepat.

      Hapus
  9. Mengapa perlu merencanakan asesmen awal sebelum memulai kegiatan pembelajaran?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perencanaan asesmen awal membantu mengidentifikasi pengetahuan dasar dan kesiapan peserta didik, sehingga materi pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

      Hapus
  10. Bagaimana menggunakan hasil asesmen awal untuk merancang pembelajaran?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hasil asesmen awal digunakan untuk menyesuaikan materi, metode, dan strategi pembelajaran agar sesuai dengan tingkat pemahaman peserta didik.

      Hapus
  11. Apa akibatnya jika pembelajaran tidak disesuaikan dengan hasil asesmen?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pembelajaran yang tidak disesuaikan dengan hasil asesmen dapat membuat peserta didik kesulitan memahami materi atau merasa bosan jika materi terlalu mudah.

      Hapus
  12. Mengapa refleksi terhadap hasil asesmen formatif penting?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Refleksi terhadap hasil asesmen formatif penting untuk mengevaluasi efektivitas metode pengajaran dan membuat penyesuaian yang diperlukan.

      Hapus
  13. Bagaimana cara efektif untuk menggunakan asesmen formatif dalam pembelajaran?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asesmen formatif digunakan dengan cara memberikan umpan balik yang konstruktif, memantau kemajuan, dan menyesuaikan strategi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

      Hapus
  14. Apa perbedaan antara asesmen formatif dan sumatif?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asesmen formatif dilakukan selama proses pembelajaran untuk memantau dan meningkatkan belajar, sedangkan asesmen sumatif dilakukan di akhir periode untuk menilai pencapaian akhir.

      Hapus
  15. Bagaimana cara mengintegrasikan hasil asesmen dalam perencanaan pembelajaran?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hasil asesmen diintegrasikan dengan menganalisis data, mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, dan menyesuaikan pendekatan pengajaran.

      Hapus
  16. Mengapa diperlukan asesmen yang berkelanjutan dalam proses belajar?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asesmen berkelanjutan diperlukan untuk memastikan proses pembelajaran tetap relevan dan sesuai dengan perkembangan peserta didik.

      Hapus
  17. Bagaimana langkah-langkah dalam menyusun asesmen awal yang efektif?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Langkah-langkahnya meliputi penentuan tujuan asesmen, penyusunan instrumen yang sesuai, dan analisis hasil untuk perencanaan selanjutnya.

      Hapus
  18. Apa manfaat dari penggunaan asesmen dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penggunaan asesmen membantu mengidentifikasi kebutuhan belajar, memberikan umpan balik yang tepat, dan meningkatkan hasil belajar dengan strategi yang disesuaikan.

      Hapus
  19. Bagaimana asesmen dapat membantu dalam diferensiasi pembelajaran?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asesmen memungkinkan pengajaran yang berbeda sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing peserta didik, sehingga semua peserta didik dapat mencapai tujuan belajar.

      Hapus
  20. Apa yang harus dilakukan jika hasil asesmen menunjukkan bahwa banyak peserta didik belum memahami materi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika hasil asesmen menunjukkan kurangnya pemahaman, langkah selanjutnya adalah meninjau kembali metode pengajaran, memberikan pembelajaran ulang, atau menggunakan pendekatan yang berbeda.

      Hapus

Hubungi admin melalui Wa : +62-896-2414-6106

Respon komentar 7 x 24 jam, mohon bersabar jika komentar tidak langsung dipublikasi atau mendapatkan balasan secara langsung.

Bantu admin meningkatkan kualitas blog dengan melaporkan berbagai permasalahan seperti typo, link bermasalah, dan lain sebagainya melalui kolom komentar.

- Ikatlah Ilmu dengan Memostingkannya -
- Big things start from small things -