Alasan Etilen Glikol Berbahaya Bagi Kesehatan Anak dan Dewasa

Etilen glikol, atau disebut juga dengan istilah etana-1,2-diol, merupakan anggota paling sederhana dari keluarga glokol senyawa organik. Glikol merupakan alkohol dengan dua gugus hidroksil pada atom karbon yang saling berdekatan atau 1,2-diol. Secara umum nama dari etilon glokol berarti "glokol yang berasal dari etilen".

Sebelum mempelajari materi tentang Alasan Etilen Glikol Berbahaya Bagi Kesehatan Anak dan Dewasa, terlebih dahulu pelajari materi tentang: Tokoh Populer NFT Indonesia dan Dunia, Manfaat Asuransi Bagi Para Pencari Nafkah dan Penjelasannya, dan Dasar Trading Saham Bagi Trader Pemula dan Penjelasannya.

Etilen glikol merupakan cairan bening, manis, sedikit kental dan mendidih pada suhu 198°C (388,4 °F). Penggunaan paling umum dari zat ini adalah sebagai zah antibeku otomotif. Larutan glikol etilen dengan campuran air 1:1 dapat mendidih pda suhu 129 °C (264,2 °F) dan membeku pada 37 °C (−34.6 °F) juga berfungsi sebagai pendingin yang sangat baik pada radiator otomotif. Etilen glokol sifatnya sangat beracun, baik untuk hewan ataupun manusia yang meminum larutan tersebut, yang dapat menyebabkan sakit, bahkan kematian.

Selain digunakan sebagai zat antibeku, etilen glikol juga digunakan sebagai bahan dalam cairan hidrolik, tinta cetak, dan pelarut cat. Zat ini juga digunakan sebagai reagen dalam pembuatan poliester, bahan peledak, resin alkid, dan lilin sintetis.

Etilen glikol merupakan bahan utama dalam senyawa antibeku dan pendingin otomotif, yang digunakan untuk membantu menjaga mesin mobil agar tidak terlalu panas atau terlalu beku pada musim dingin. Etilen glikol adalah komponen utama dari solusi deicing yang digunakan pada mobil, kapal, dan pesawat terbang, serta pada landasan pacu bandara selama musim dingin.

Menurut CDC, kontak kulit dengan etilen glikol dalam jumlah yang sangat kecil saat menggunakan antibeku mobil tidak akan memberikan efek buruk pada kesehatan.

Etilen glikol dapat menjadi racun pada makhluk hidup jika tertelan pada tubuh makhluk hidup.

Etilen glikol telah diuji dan ditetapkan sebagai senyawa aditif makanan tidak langsung yang dapat digunakan untuk komponen perekat dalam kemasan makanan.

Dalam dunia industri, etilen glikol umumnya digunakan dalam mesin pembuatan resin plastik PET yang digunakan untuk membuat wadah minuman untuk soda, air dan jus, dan serat poliester untuk pakaian, pelapis, karpet, dan bantal. Tidak hanya itu, etilen glikol memiliki berbagai kegunaan industri lainnya, seperti:

• Pembuatan bahan fiberglass yang digunakan untuk membuat produk seperti jet ski, bak mandi, dan bola bowling.
• Pembuatan tinta pulpen dan tinta lainnya. Etilen glikol membantu meningkatkan viskositas tinda dan membuat tinta menjadi lebih kecil kemungkinannya untuk menguap.
• Cairan transfer panas seperti pendingin industri untuk kompresos gas, pemanas, ventilasi, dan sistem pendingin udara dan arena seluncur es. Etilen glikol memberikan sifat pendingin industri yang tentunya dapat membantu untuk mengalir melalui sistem pendingin sambil melakukan penahanan suhu panas dan suhu dingin yang bersifat ekstrem.

Dalam dunia transportasi, etilen glikol merupakan bahan utama dalam pembuatan antibeku dan pendingin otomotif, yang digunakan untuk membantu menjaga mensin mobil agar tidak terlalu panas atau terlalu dingin pada kondisi yang ekstrem. Etilen glikol merupakan komponen utama dari larutan penghilang lapisan es yang digunakan dalam berbagai aplikasi transportasi, seperti mobil, kapal, dan pesawat terbang, serta pada landasan pacu pada musim dingin. Etilen glikol juga merupakan bahan dalam produk minyak rem hidrolik.

Informasi Kesehatan

Seseorang dapat terpapar etilen glikol melalui kontak kulit ketika menggunakan senyawa tersebut. Menurut Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat atau CDC, kontak kulit dengan etilen glikol dalam jumlah yang sangat kecil dalam waktu yang singkat tidak akan memberikan efek buruk pada kesehatan seseorang (namun, lain cerita jika sudah terpapar dalam waktu yang lama). Etilen glikol merupakan senyawa yang berbahaya jika tertelan oleh makhluk hidup.

Baca Juga:

• Cara Sadap Whatsapp dan Penjelasannya
• Cara Download Video Tiktok Tanpa Watermark dan Penjelasannya
• Cara Dapat Uang dari TikTok dan Penjelasannya
• Tipe DNS Beserta Cara Kerja dan Pengertiannya

Menurut CDC Amerika Serikat etilen glikol dapat menyebabkan efek samping terhadap tubuh manusia terutama anak-anak jika terjadi pada beberapa kondisi berikut:

RUTE PAPARAN ETILEN GLIKOL PADA MANUSIA ATAU MAKHLUK HIDUP

Pernapasan

Inhalasi etilen glikol yang beracun tidak mungkin dapat terjadi pada suhu kamar karena volatilitas bahan kimianya rendah, tetapi dapat terjadi ketika cairan tersebut dipanaskan, diaduk, atau disemprotkan. Etilen glikol merupakan senyawa yang tidak berbau dan karena hal tersebut etilen glikol tidak memberikan peringatan apapun tentang konsentrasi berbahaya jika terhirup oleh makhluk hidup. Uap dari etilen glikol sendiri masanya lebih ringan daripada masa udara sekitar.

Anak-anak yang terpapar kadar etilen glikol yang sama dengan kadar orang dewasa dapat menerima dosis yang lebih besar karena memiliki rasio luas permukaan paru dan berat badan yang lebih kecil.

Kontak Kulit atau Mata

Etilen glikol hanya dapat sedikit mengiritasi bagian selaput lendir atau kulit dan akan diserap secara perlahan dan akan memperburuk kondisi kulit.

Proses Telan

Etilen glikol dapat diserap dengan lebih cepat setelah senyawa tersebut dimasukkan dengan cara menelan, yang akan melalui rute utama paparan senyawa. Konsumsi etilen glikol dapat menyebabkan toksisitas sistemik yang dimulai dengan efek SSP, yang diikuti oleh efek kardiopulmoner, dan dapat menyebabkan efek gagal ginjal.

Ketidacocokkan Etilen Glikol

Etilen glikol akan bereaksi dengan oksidator dan asam kuat, yang termasuk seperti kromium trioksida, kalium permanganat, natrium peroksida, kalium dikromat, asam klorosulfonat, asam sulfat, asan perklorat, dan pentasulfida difosfor.

Dampak Pada Kesehatan

• Etilen glikol hanya akan sedikit mengiritasi kulit dan selaput lendir, dan tidak akan diserap secara baik melalui kulit atau terhidup ke dalam tubuh makhluk hidup.
• Jika menelan senyawa etilen glikol ke dalam tubuh, maka akan menyebabkan sepresi SSP yang dapat disertai dengan gejala mual, muntah, dan kram perut.
• Metabolit etilen glikol dapat menghasilkan asidosis metabolik yang bersifat sangat parah dan dapat menyebabkan kerusakan pada bagian otak, jantung, dan ginjal.
• Keracunan parah juga berpotensi fatal jika pengobatan tidak dilakukan secara memadai atau tertunda proses pengobatannya.

Paparan Akut dari Etilen Glikol

Etilen glikol merupakan agen dehidrasi dan akan sedikit mengiritasi kulit dan selaput lendir setelah terjadi kontak dalam waktu yang lama.

Namun, jika senyawa tersebut tertelan oleh makhluk hidup, maka senyawa tersebut akan diserap dengan cepat hanya dalam waktu 1 hingga 4 jam saja. Setelah tertelan, kurang dari 20% etilen glikol akan dieksresikan tanpa proses metabolisme, dan sebagian besar secara berturut-turut dimetabolisme menjadi senyawa yang sangat beracun bagi tubuh. Perkembangan karakteristik efek toksik secara kasar dapat dibagi menjadi tiga tahapan yang akan terjadi secara acak, yaitu:

• Tahap 1: Dari 30 menit hingga 12 jam setelah paparan etilen glikol, senyawa tersebut sudah tidak akan dimetabolisme lagi oleh tubuh dan akan mengasilkan depresi SSP, keracunan, dan hiperosmolaritas yang serupa dengan yang dihasilkan oleh etanol.
• Tahap 2: Dari waktu 12 jam hingga 48 jam setelah waktu paparan etilen glikol, metabolit akan menghasilkan asidosis berat dengan hiperventilasi kompensasi. Asidosis utamanya akan menghasilkan peningkatan asam glikolat. Meskipun menghasilkan asam glikolat, namun oksalat, dan laktat juga berkontribusi dalam sebgian kecil prosesnya, dimana kristal kalsium oksalat akan disimpan pada bagian otak, paru-paru, ginjal, dan jantung.
• Tahap 3: Dari waktu 24 jingga 72 paparan etilen glikol, efek toksik akan berlangsung dari metabolit etilen glikol pada ginjal dan dapat menyebabkan gagal ginjal akut.

Catatan: Anak-anak tidak selalu merespon bahan kimia tersebut dengan kondisi yang sama seperti orang dewasa. Oleh karena itu, protokol yang berbeda juga perlu diterapkan untuk pengelola proses perawatan yang juga berbeda.

Referensi Tambahan:

• Permasalahan PPDB Menggunakan Sistem Zonasi
• Primordialisme dan Kaitannya dengan Teori Identitas Etnis
• Teks Eksplanasi Beserta Penjelasannya
• Cara Pembuatan Vaksin COVID19 dengan Metode Terbaru
• Kenapa Rambut Manusia Lebih Sedikit daripada Monyet
• Arti Eccedentesiast Beserta Penjelasannya
• SoftSkill Penting Untuk Dunia Kerja dan Penjelasannya

Artikel ini didedikasikan kepada: Adelia Sofia Anjani, Alamudin Zulfan Gunadi, Alfariski Yoga Pratama, Alfian Ardiyansah, dan Alfina Susanti.

Location: Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia

Berbagi :