Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengatur Posisi HTML Menggunakan Position Style DOM

Properti position Style DOM pada HTML merupakan properti yang digunakan untuk mengatur atau mengembalikan tipe dari method posisi dari suatu elemen, dimana tipe tersebut dapat berupa tipe static, relative, absolute, atau fixed.

Sebelum memahami lebih dalam materi tentang Mengatur Posisi HTML Menggunakan Position Style DOM, terlebih dahulu pelajari materi tentang: perspectiveOrigin Style HTML DOM dan Fungsinya, Properti Perspective Style HTML DOM dan Fungsinya, dan Mengatur Pemisahan Halaman HTML pageBreakInside Style DOM.

Sintak:
  • Berfungsi untuk mengembalikan nilai posisi: object.style.position
  • Berfungsi untuk mengatur nilai posisi: object.style.position = "static|absolute|fixed|relative|sticky|initial|inherit"

Return Values: Digunakan untuk mengembalikan sebuah string yang merepresentasikan tipe posisi dari suatu elemen.

Properti Values:
  • static: Merupakan nilai default dari properti position, dimana tampilan elemen dalam dokumen tetap static sesuai dengan alur dokumen.
  • absolute: Memposisikan elemen pada posisi relatif terhadap elemen posisi pertama.
  • fixed: Memposisikan elemen pada posisi relatif terhadap jendela browser.
  • relative: Memposisikan elemen pada posisi relatif terhadap posisi normal, sehingga nilai "right:40" menandakan penambahan 40 piksel ke posisi KANAN elemen.
  • sticky: Memposisikan elemen berdasarkan posisi scroll dari user. Operasi scroll ditampilkan diantara value properti relatif dan fixed. Secara default, posisi scroll digunakan untuk mengatur value relatif.
  • initial: Mengatur nilai posisi ke nilai default-nya.
  • inherit: Digunakan untuk menerima nilai turunan dari elemen parent.

Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html>

 

<head>

 

<h1>

<center>

<button 

onclick="position()">

Press

</button>

</center>

</h1>

 

<br>

 

<style>

#mm1 

{

border: 1px solid black;

background-color: green;

width: 215px;

height: 60px;

position: relative;

top: 100px;

}

</style>

 

</head>

 

<body>

 

<div id="mm1">

<h4>

Properti Style Position DOM

</h4>

</div>

 

<script>

function position() 

{

// Ubah posisi dari relative 

// menjadi static.

document.getElementById(

"mm1").style.position = "static";

}

</script>

 

</body>

 

</html>


Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html>

 

<head>

 

<h1>

<center>

<button 

onclick="position()">

Press

</button>

</center>

</h1>

 

<br>

 

<style>

#kkk2 

{

border: 1px solid black;

background-color: green;

width: 215px;

height: 60px;

position: relative;

top: 100px;

}

</style>

 

</head>

 

<body>

 

<div 

id="kkk2">

<p>

<h4>

Properti Style Position DOM

</h4>

</p>

</div>

 

<script>

function position() 

{

// Pengaturan posisi dari 

// relative menjadi absolute.

document.getElementById(

"kkk2").style.position = "absolute";

}

</script>

 

</body>

 

</html>


Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html>

 

<head>

 

<h1>

<center>

<button 

onclick="position()">

Press

</button>

</center>

</h1>

 

<br>

 

<style>

#ggg3 

{

border: 1px solid black;

background-color: green;

width: 215px;

height: 60px;

position: relative;

top: 100px;

}

</style>

 

</head>

 

<body>

 

<div 

id="ggg3">

<h4>

Properti Style Position DOM

</h4>

</div>

 

<script>

function position() 

{

document.getElementById(

"ggg3").style.position = "fixed";

}

</script>

 

</body>

 

</html>


Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html>

 

<head>

 

<h1>

<center>

<button 

onclick="position()">

Press

</button>

</center>

</h1>

 

<br>

 

<style>

#uuu4 

{

border: 1px solid black;

background-color: green;

width: 215px;

height: 60px;

position: relative;

top: 100px;

}

</style>

 

</head>

 

<body>

 

<div 

id="uuu4">

<h4>

Properti Style Position DOM

</h4>

</div>

 

<script>

function position() 

{

document.getElementById(

"uuu4").style.position = "relative";

}

</script>

 

</body>

 

</html>


Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html>

 

<head>

 

<h1>

<center>

<button 

onclick="position()">

Press

</button>

</center>

</h1>

 

<br>

 

<style>

#lll5 

{

border: 1px solid black;

background-color: green;

width: 215px;

height: 60px;

position: relative;

top: 100px;

}

</style>

 

</head>

 

<body>

 

<div 

id="lll5">

<h4>

Properti Style Position DOM

</h4>

</div>

 

<script>

function position() 

{

document.getElementById(

"lll5").style.position = "sticky";

}

</script>

 

</body>

 

</html>


Catatan: Internet Explorer tidak mendukung nilai properti dan Apple Safari mendukung nilai properti ini pada versi 6.1.

Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html>

 

<head>

 

<h1>

<center>

<button 

onclick="position()">

Press

</button>

</center>

</h1>

 

<br>

 

<style>

#mnj6 

{

border: 1px solid black;

background-color: green;

width: 215px;

height: 60px;

position: relative;

top: 100px;

}

</style>

 

</head>

 

<body>

 

<div 

id="mnj6">

<h4>

Properti Style Position DOM

</h4>

</div>

 

<script>

function position() 

{

document.getElementById(

"mnj6").style.position = "initial";

}

</script>

 

</body>

 

</html>


Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html>

 

<head>

 

<h1>

<center>

<button 

onclick="position()">

Press

</button>

</center>

</h1>

 

<br>

 

<style>

#kns7 

{

border: 1px solid black;

background-color: green;

width: 215px;

height: 60px;

position: relative;

top: 100px;

}

</style>

 

</head>

 

<body>

 

<div 

id="kns7">

<h4>

Properti Style Position

</h4>

</div>

 

<script>

function position() 

{

document.getElementById(

"kns7").style.position = "inherit";

}

</script>

 

</body>

 

</html>



Pengaturan posisi elemen dalam halaman web merupakan salah satu aspek penting dalam pengembangan antarmuka pengguna. Salah satu cara untuk mengatur posisi elemen tersebut adalah dengan menggunakan gaya posisi. Gaya posisi ini memungkinkan pengembang untuk menentukan di mana elemen-elemen tertentu diletakkan pada halaman web dan bagaimana elemen-elemen tersebut berinteraksi dengan elemen lainnya. Dalam konteks ini, gaya posisi yang digunakan adalah bagian dari gaya pemrograman yang diterapkan pada elemen-elemen yang ada dalam dokumen HTML.

Gaya posisi dalam pengaturan elemen HTML pada dasarnya berfungsi untuk memberi instruksi tentang bagaimana elemen-elemen tersebut ditata di dalam halaman web. Gaya posisi dapat diterapkan dengan berbagai nilai yang berbeda, masing-masing memberikan kontrol yang lebih spesifik tentang posisi elemen pada halaman. Pengaturan posisi ini dapat membantu menciptakan tata letak yang lebih fleksibel dan dinamis. Ada beberapa cara utama yang digunakan untuk mengatur posisi elemen-elemen dalam dokumen HTML, yakni posisi statis, posisi relatif, posisi mutlak, posisi tetap, dan posisi lengket.

Posisi statis adalah nilai default yang diterapkan pada hampir semua elemen HTML. Dengan menggunakan posisi statis, elemen-elemen akan diletakkan secara berurutan sesuai dengan urutan dokumen. Posisi ini tidak mengubah tata letak elemen-elemen di dalam halaman, dan elemen-elemen tersebut akan tetap mengikuti alur tata letak normal dokumen. Pada posisi statis, elemen-elemen tidak dipengaruhi oleh pengaturan posisi lainnya, dan tidak dapat dipindahkan dari posisi alaminya.

Sementara itu, posisi relatif memberi lebih banyak fleksibilitas dalam pengaturan posisi elemen. Saat elemen diberi posisi relatif, elemen tersebut masih akan ditempatkan pada posisi dasar dalam alur dokumen, namun pengaturan posisi tambahan seperti pergeseran dari posisi aslinya dapat dilakukan. Misalnya, elemen yang menggunakan posisi relatif dapat digeser ke kiri, kanan, atas, atau bawah berdasarkan nilai yang diberikan pada gaya tersebut. Posisi relatif berguna ketika pengembang ingin memindahkan elemen sedikit dari posisinya yang semula tanpa mengganggu tata letak elemen lainnya yang ada di dalam halaman.

Posisi mutlak berbeda dengan posisi relatif karena elemen yang menggunakan posisi mutlak akan diposisikan berdasarkan elemen induk terdekat yang memiliki posisi selain posisi statis. Jika tidak ada elemen induk seperti itu, maka elemen akan diposisikan berdasarkan elemen tubuh utama dokumen. Elemen dengan posisi mutlak dapat diletakkan di mana saja dalam halaman tanpa memengaruhi posisi elemen-elemen lain yang ada. Ini memberikan kebebasan dalam menentukan posisi elemen secara tepat, baik itu di bagian atas, bawah, kiri, atau kanan dari halaman atau elemen lainnya.

Posisi tetap adalah gaya posisi yang memungkinkan elemen tetap berada di posisi yang sama meskipun halaman digulir ke atas atau ke bawah. Elemen dengan posisi tetap akan tetap terlihat di tempatnya tanpa bergeser meskipun pengguna menggulir halaman. Hal ini sering digunakan untuk elemen-elemen penting seperti bilah navigasi atau tombol yang harus tetap terlihat meskipun konten lainnya bergulir. Penggunaan posisi tetap juga membantu menjaga elemen-elemen tersebut tetap berada dalam jangkauan pengguna tanpa mengganggu alur tata letak halaman.

Posisi lengket adalah gabungan dari posisi relatif dan posisi tetap. Elemen dengan posisi lengket akan diposisikan relatif terhadap posisi normalnya saat pertama kali ditampilkan, namun ketika halaman digulir, elemen tersebut akan tetap berada di posisi tetap tertentu hingga mencapai titik tertentu. Posisi ini sangat berguna untuk elemen-elemen seperti bilah navigasi yang diinginkan tetap terlihat, tetapi hanya pada bagian tertentu dari halaman.

Setiap nilai posisi ini memungkinkan pengaturan yang berbeda dalam tata letak halaman web. Penempatan elemen-elemen yang tepat sangat penting dalam menciptakan pengalaman pengguna yang baik, karena posisi yang buruk dapat membuat elemen-elemen menjadi tidak terlihat atau sulit diakses. Dengan menggunakan gaya posisi yang tepat, pengembang dapat menciptakan antarmuka pengguna yang lebih interaktif, responsif, dan mudah dipahami.

Selain itu, dalam mengatur posisi elemen dengan gaya posisi, penting untuk mempertimbangkan hubungan antara elemen-elemen tersebut. Misalnya, penggunaan posisi mutlak pada sebuah elemen dapat mempengaruhi posisi elemen lain yang berada dalam elemen induk yang sama, tergantung pada bagaimana tata letak elemen-elemen tersebut diatur. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang bagaimana gaya posisi berinteraksi dengan elemen-elemen lain sangatlah penting.

Di sisi lain, gaya posisi juga dapat digunakan untuk menciptakan efek visual tertentu dalam halaman web. Misalnya, dengan menggunakan posisi relatif atau mutlak, elemen-elemen dapat dipindahkan ke posisi yang diinginkan untuk menciptakan animasi atau transisi antar elemen. Gaya posisi juga sering digunakan dalam pembuatan desain yang lebih kompleks, seperti grid atau sistem kolom, di mana posisi setiap elemen harus diatur dengan cermat untuk mencapai tampilan yang diinginkan.

Penggunaan posisi yang tepat dalam desain halaman web dapat mengarah pada hasil yang sangat efisien. Elemen-elemen yang terorganisir dengan baik akan menciptakan pengalaman visual yang lebih bersih dan terstruktur. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan posisi yang berlebihan atau tidak tepat dapat mengakibatkan tata letak yang membingungkan dan tidak responsif terhadap perubahan ukuran layar. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan gaya posisi secara bijak dan tepat sesuai dengan kebutuhan desain halaman web tersebut.

Selain itu, gaya posisi ini harus dipertimbangkan dalam konteks responsivitas. Halaman web yang responsif harus dapat menyesuaikan tata letaknya sesuai dengan berbagai ukuran layar perangkat yang digunakan. Penggunaan posisi yang fleksibel dan dinamis akan sangat membantu dalam menciptakan halaman web yang tetap terlihat rapi dan fungsional, baik di perangkat desktop maupun perangkat mobile. Pengaturan posisi yang tepat dapat mempermudah penataan elemen-elemen yang menyesuaikan diri dengan perubahan ukuran layar dan berbagai orientasi perangkat.

Dengan demikian, gaya posisi adalah alat yang sangat berguna dalam pengembangan antarmuka pengguna. Penggunaan yang tepat dari gaya posisi dapat menghasilkan tata letak halaman web yang lebih rapi, interaktif, dan responsif. Oleh karena itu, pengembang web perlu memahami berbagai nilai posisi yang ada dan bagaimana cara menggunakannya dengan efektif untuk mencapai tujuan desain yang diinginkan. Pengaturan posisi yang baik akan meningkatkan pengalaman pengguna, memperkuat navigasi, dan menciptakan halaman yang lebih mudah diakses dan dinavigasi.

Artikel ini akan dibaca oleh: Dwi Handayani, Dyah Ayu Puspaning Tyas, Dyah Felina Pangestu, Dzaky Ammar Fauzan, dan Elza Ainnun Nazila.

5 komentar untuk "Mengatur Posisi HTML Menggunakan Position Style DOM"

  1. Jenis browser apa saja yang dapat digunakan oleh seorang pengembang web untuk mengaktifkan properti position style DOM pada HTML?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berikut ini jenis browser yang dapat digunakan untuk mengaktifkan properti position style DOM pada HTML:
      a. Google Chrome
      b. Internet Explorer
      c. Firefox
      d. Opera
      e. Safari

      Hapus
  2. Apa yang dimaksud dengan properti position Style DOM pada HTML?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Properti position Style DOM pada HTML merupakan properti yang digunakan untuk menetapkan atau mengembalikan jenis metode penentuan posisi yang digunakan untuk suatu elemen tertentu, seperti elemen statis, relatif, absolut, atau fixed.

      Hapus
    2. Properti position Style DOM pada HTML merupakan properti yang digunakan untuk menetapkan atau mendapatkan jenis method position yang digunakan untuk elemen dalam posisi statis, relatif, absolut, atau fixed.

      Hapus

Hubungi admin melalui Wa : +62-896-2414-6106

Respon komentar 7 x 24 jam, mohon bersabar jika komentar tidak langsung dipublikasi atau mendapatkan balasan secara langsung.

Bantu admin meningkatkan kualitas blog dengan melaporkan berbagai permasalahan seperti typo, link bermasalah, dan lain sebagainya melalui kolom komentar.

- Ikatlah Ilmu dengan Memostingkannya -