Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengatur Gaya Transformasi HTML Menggunakan transformStyle DOM

Properti transformStyle DOM pada HTML merupakan properti yang digunakan untuk mengatur atau mengembalikan elemen bersarang dengan berbagai cara yang digunakan untuk melakukan render ruang 3D.

Sebelum memahami lebih dalam materi tentang Mengatur Gaya Transformasi HTML Menggunakan transformStyle DOM, terlebih dahulu pelajari materi tentang: transformOrigin Style HTML DOM dan Fungsinya, Mengatur Transformasi HTML Menggunakan Transform Style DOM, dan Mengatur Nilai Posisi Atas HTML Menggunakan Top Style DOM.

Sintak:
  • Mengembalikan nilai properti transformStyle: object.style.transformStyle
  • Mengatur nilai properti transformStyle: object.style.transformStyle = "flat|preserve-3d|initial|inherit"

Property Values:
  • flat: Merupakan nilai default dari properti, namun nilai ini tidak dipersiapkan untuk elemen child dari posisi 3D.
  • preserve-3d: Mengatur nilai elemen child untuk mempertahankan posisi 3D.
  • initial: Mengatur nilai properti transformStyle ke nilai default-nya.
  • inherit: Menerima nilai turunan properti transformStyle dari elemen parent.

Return Values: Berfungsi untuk mengembalikan sebuah nilai string yang merepresentasikan properti transform-style dari suatu elemen.

Contoh: Memperlihatkan properti flat.

<!DOCTYPE html>

<html>

 

<head>

 

<title>

Properti Style transformStyle 

DOM pada HTML

</title>

 

<style>

 

#DIV1 

{

padding: 0.4px;

position: absolute;

border: 1px solid black;

background-color: green;

-webkit-transform: rotateY(100deg);

transform: rotateY(50deg);

}

 

#DIV2 

{

padding: 5px;

position: absolute;

border: 1px solid black;

background-color: lightgreen;

-webkit-transform: rotateY(0deg);

transform: rotateY(100deg);

}

</style>

 

</head>

 

<body>

 

<h1>

<center>

Blog

<button 

onclick="mkk1()">

Elfan

</button>

</center>

</h1>

 

<h4>

Klik tombol 'Press' untuk 

mengatur nilai properti 

menjadi flat.

</h4>

 

<div 

id="DIV1">

<h2>Blog Elfan</h2>

<div 

id="DIV2">

<h1>12345</h1>

</div>

</div>

 

<script>

function mkk1() 

{

// Pengaturan style transform 

// untuk Apple Safari.

document.getElementById(

"DIV1").style.WebkitTransformStyle = "flat";

 

// Pengaturan Style transform 

// "flat".

document.getElementById(

"DIV2").style.transformStyle = "flat";

}

</script>

 

</body>

 

</html>


Contoh:
Memperlihatkan properti 3D yang dipertahankan posisinya.

<!DOCTYPE html>

<html>

 

<head>

 

<title>

Properti Style transformStyle 

DOM pada HTML

</title>

 

<style>

 

#DIV1 

{

padding: 0.4px;

position: absolute;

border: 1px solid black;

background-color: green;

-webkit-transform: rotateY(100deg);

transform: rotateY(50deg);

}

 

#DIV2 

{

padding: 5px;

position: absolute;

border: 1px solid black;

background-color: lightgreen;

-webkit-transform: rotateY(0deg);

transform: rotateY(100deg);

}

</style>

 

</head>

 

<body>

 

<h1>

<center>

Blog

<button 

onclick="mkn2()">

Elfan

</button>

</center>

</h1>

 

<h4>

Klik tombol 'Press' untuk 

mengatur nilai properti 

menjadi preserve 3D.

</h4>

 

<div id="DIV1">

<h2>Blog TIK</h2>

<div id="DIV2">

<h1>12345</h1>

</div>

</div>

 

<script>

function mkn2() 

{

// Pengaturan properti style 

// Transform untuk Apple 

// Safari.

document.getElementById(

"DIV1").style.WebkitTransformStyle =

"preserve-3d";

 

// Pengaturan "preserve-3d"

document.getElementById(

"DIV2").style.transformStyle =

"preserve-3d";

}

</script>

 

</body>

 

</html>


Contoh:
Memperlihatkan properti initial.

<!DOCTYPE html>

<html>

 

<head>

 

<title>

Properti Style transformStyle 

DOM pada HTML

</title>

 

<style>

 

#DIV1 

{

padding: 0.4px;

position: absolute;

border: 1px solid black;

background-color: green;

-webkit-transform: rotateY(100deg);

transform: rotateY(50deg);

}

 

#DIV2 

{

padding: 5px;

position: absolute;

border: 1px solid black;

background-color: lightgreen;

-webkit-transform: rotateY(0deg);

transform: rotateY(100deg);

}

</style>

 

<body>

 

<h1>

<center>

Blog

<button onclick="mkn3()">

Press

</button>

</center>

</h1>

 

<h4>

Klik tombol 'Press' untuk 

mengatur nilai properti 

menjadi initial.

</h4>

 

<div id="DIV1">

<h2>Blog TIK</h2>

<div id="DIV2">

<h1>12345</h1>

</div>

</div>

 

<script>

function mkn3() 

{

// Pengaturan nilai properti 

// style Transform untuk Apple 

// Safari

document.getElementById(

"DIV1").style.WebkitTransformStyle =

"initial";

 

// Pengaturan style "initial" 

// Transform

document.getElementById(

"DIV2").style.transformStyle =

"initial";

}

</script>

 

</body>

 

</html>


Contoh:
Memperlihatkan properti turunan.

<!DOCTYPE html>

<html>

 

<head>

 

<title>

Properti Style transformStyle 

DOM pada HTML

</title>

 

<style>

 

#DIV1 

{

padding: 0.4px;

position: absolute;

border: 1px solid black;

background-color: green;

-webkit-transform: rotateY(100deg);

transform: rotateY(50deg);

}

 

#DIV2 

{

padding: 5px;

position: absolute;

border: 1px solid black;

background-color: lightgreen;

-webkit-transform: rotateY(0deg);

transform: rotateY(100deg);

}

 

</style>

 

</head>

 

<body>

 

<h1>

<center>

Blog

<button 

onclick="Bon3()">

Press

</button>

</center>

</h1>

 

<h4>

Klik tombol 'Press' untuk 

mengatur nilai properti 

menjadi inherit.

</h4>

 

<div id="DIV1">

<h2>Blog Elfan</h2>

<div id="DIV2">

<h1>12345</h1></div>

</div>

 

<script>

function Bon3() 

{

// Pengaturan properti 

// Transform untuk Apple 

// Safari.

document.getElementById(

"DIV1").style.WebkitTransformStyle =

"inherit";

 

// Pengaturan properti 

// "inherit" transform.

document.getElementById(

"DIV2").style.transformStyle =

"inherit";

}

</script>

 

</body>

 

</html>


Catatan:
Browser Apple Safari tidak mendukung penggunaan properti transformStyle DOM pada HTML.


Mengatur gaya transformasi pada elemen dalam halaman web adalah salah satu aspek penting dalam pengembangan desain antarmuka yang responsif dan interaktif. Dalam konteks ini, pengaturan transformasi tidak hanya melibatkan pergerakan elemen atau pengubahan ukurannya, tetapi juga melibatkan cara elemen-elemen tersebut ditampilkan pada layar. Salah satu cara untuk mengatur gaya transformasi tersebut adalah dengan menggunakan properti transformStyle pada dokumen objek model.

Properti transformStyle digunakan untuk menentukan cara elemen yang diubah bentuknya melalui transformasi ditampilkan pada layar. Hal ini sangat penting terutama saat berurusan dengan elemen-elemen tiga dimensi. Misalnya, ketika sebuah elemen diputar dalam ruang tiga dimensi, cara elemen tersebut terlihat di layar sangat bergantung pada bagaimana transformasi tersebut diterapkan. Properti ini membantu dalam mengatur apakah elemen anak yang dipengaruhi oleh transformasi akan mengikuti transformasi induknya secara langsung atau tidak.

Pada dasarnya, properti ini memiliki dua nilai yang dapat dipilih, yakni "flat" dan "preserve-3d". Pilihan nilai "flat" digunakan untuk memastikan bahwa transformasi hanya diterapkan pada elemen itu sendiri tanpa mempengaruhi elemen-elemen lainnya yang berada di dalamnya. Dengan memilih nilai ini, transformasi yang diterapkan pada elemen tersebut tidak akan menciptakan efek tiga dimensi yang melibatkan elemen-elemen anak. Sebaliknya, jika nilai "preserve-3d" dipilih, maka transformasi tiga dimensi akan diterapkan secara menyeluruh pada elemen dan seluruh elemen anak yang ada di dalamnya. Hal ini memungkinkan elemen-elemen anak untuk mengikuti transformasi tiga dimensi secara bersamaan, menciptakan efek ruang yang lebih realistis.

Penting untuk dicatat bahwa transformStyle bekerja seiring dengan pengaturan transformasi lainnya seperti rotasi, pergeseran, dan penskalaan. Tanpa pengaturan transformStyle yang tepat, efek tiga dimensi yang diinginkan bisa gagal atau tidak terlihat sesuai dengan harapan. Pengaturan yang benar memastikan bahwa setiap elemen dan anak elemen saling mendukung dalam menciptakan tampilan yang konsisten dan teratur, khususnya dalam desain interaktif yang melibatkan pergerakan atau perubahan bentuk elemen.

Penggunaan transformStyle sangat bergantung pada konteks visual yang ingin dicapai dalam desain halaman web. Jika tujuan desain adalah untuk menciptakan ilusi tiga dimensi atau efek kedalaman yang lebih hidup, maka pengaturan preserve-3d akan lebih sesuai karena memungkinkan elemen untuk tampil dalam ruang tiga dimensi. Sebaliknya, jika tampilan dua dimensi yang lebih sederhana diinginkan, pengaturan flat bisa lebih tepat karena memberikan tampilan yang lebih datar tanpa distorsi yang dihasilkan oleh transformasi tiga dimensi.

Selain itu, penting untuk memahami bahwa properti transformStyle bekerja dengan baik jika digabungkan dengan properti transform lainnya. Sebagai contoh, ketika elemen diputar dalam ruang tiga dimensi, penggunaan preserve-3d akan memastikan bahwa elemen-elemen anak juga akan ikut berputar, memberikan efek yang lebih natural. Sebaliknya, jika transformStyle diatur ke flat, hanya elemen induk yang akan berputar sementara elemen anak tetap berada dalam posisi semula, menciptakan perbedaan yang jelas dalam visualisasi.

Salah satu area dimana transformStyle sering diterapkan adalah dalam pengembangan antarmuka pengguna yang melibatkan animasi atau transisi elemen. Dalam hal ini, transformasi yang diterapkan pada elemen tidak hanya melibatkan perubahan posisi atau ukuran, tetapi juga mencakup perubahan perspektif dan kedalaman. Misalnya, ketika pengguna berinteraksi dengan elemen tertentu pada halaman web, properti transformStyle dapat digunakan untuk memastikan bahwa efek tiga dimensi atau perspektif yang diterapkan tetap konsisten dan realistis. Hal ini sangat berguna dalam pengembangan aplikasi web modern yang mengutamakan pengalaman pengguna yang imersif dan dinamis.

Seiring dengan perkembangan teknologi web, penggunaan properti seperti transformStyle semakin penting dalam memastikan tampilan halaman yang lebih menarik dan interaktif. Desain berbasis tiga dimensi memungkinkan elemen untuk tidak hanya berubah bentuk tetapi juga memberikan pengalaman visual yang lebih kaya dan mendalam. Melalui pengaturan transformStyle, perancang halaman web dapat lebih leluasa dalam mengatur bagaimana elemen-elemen tersebut akan berinteraksi satu sama lain dalam ruang tiga dimensi.

Namun, penggunaan transformStyle yang berlebihan atau tidak tepat juga bisa berpotensi memperburuk kinerja halaman web. Penggunaan transformasi tiga dimensi yang berlebihan pada banyak elemen sekaligus dapat meningkatkan beban pemrosesan, sehingga berdampak pada kecepatan dan responsivitas halaman. Oleh karena itu, sangat penting untuk menggunakannya secara bijak, hanya pada elemen-elemen yang memang memerlukan efek tiga dimensi untuk mencapai hasil visual yang diinginkan tanpa mengorbankan kinerja halaman web secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, pengaturan gaya transformasi menggunakan properti transformStyle memberikan kontrol yang lebih besar terhadap bagaimana elemen-elemen dalam halaman web diubah dan ditampilkan, terutama dalam konteks tiga dimensi. Dengan pemahaman yang baik tentang bagaimana properti ini bekerja, seorang perancang halaman web dapat menciptakan pengalaman visual yang lebih kaya dan lebih dinamis, yang tidak hanya menarik tetapi juga memberikan interaksi yang lebih mendalam bagi pengguna.

Penggunaan properti transformStyle juga membuka berbagai kemungkinan untuk menciptakan desain yang lebih kompleks, dimana elemen-elemen web tidak hanya saling berinteraksi dalam dua dimensi, tetapi juga dapat tampil dalam ruang tiga dimensi. Sebagai contoh, transformasi rotasi tiga dimensi pada sebuah elemen bisa memberikan ilusi kedalaman, sementara elemen-elemen lainnya di dalamnya bisa mengikuti rotasi tersebut dengan menggunakan nilai "preserve-3d". Hal ini memberikan kebebasan bagi perancang untuk menata elemen-elemen tersebut seolah-olah berada dalam ruang yang sama dan saling terhubung, menciptakan pengalaman visual yang lebih menyeluruh.

Dalam beberapa kasus, transformStyle dapat digunakan untuk meningkatkan interaksi pengguna dengan elemen-elemen tertentu. Misalnya, ketika pengguna mengarahkan kursor pada sebuah elemen, transformasi dapat diterapkan untuk memberikan efek pergerakan atau perubahan bentuk yang lebih menarik. Dengan menggunakan pengaturan preserve-3d, efek tersebut tidak hanya berlaku pada elemen induk, tetapi juga pada elemen-elemen yang ada di dalamnya, memberikan ilusi gerakan atau perubahan yang lebih halus dan menyeluruh. Ini meningkatkan tingkat keterlibatan pengguna dengan elemen tersebut, sehingga pengalaman interaktif menjadi lebih menarik dan memuaskan.

Namun, meskipun transformStyle memberikan banyak keuntungan dalam menciptakan desain visual yang dinamis, penting untuk diingat bahwa penggunaan properti ini harus dilakukan dengan hati-hati. Setiap elemen yang ditransformasi dalam ruang tiga dimensi dapat menambah beban pemrosesan pada perangkat pengguna, terutama jika desain halaman melibatkan banyak elemen yang terus-menerus bergerak atau berubah bentuk. Untuk memastikan kinerja yang optimal, penting untuk melakukan uji coba pada berbagai perangkat dan kondisi, guna menghindari potensi masalah kinerja yang dapat mengganggu pengalaman pengguna.

Pada akhirnya, keberhasilan dalam menggunakan transformStyle sangat bergantung pada pemahaman mendalam tentang bagaimana elemen-elemen di halaman web berinteraksi satu sama lain. Properti ini tidak hanya memberi pengaturan gaya dasar, tetapi juga memberikan kontrol yang lebih besar dalam menciptakan efek visual yang lebih kaya dan interaktif. Dengan pengaturan yang tepat, transformStyle memungkinkan perancang untuk menciptakan desain yang tidak hanya fungsional tetapi juga memiliki daya tarik visual yang lebih kuat, mengundang pengguna untuk berinteraksi lebih lama dengan elemen-elemen dalam halaman.

Penting juga untuk mempertimbangkan bagaimana transformStyle bekerja dalam konteks desain yang responsif. Sebagai contoh, elemen yang ditransformasi dalam ruang tiga dimensi mungkin akan terlihat berbeda pada perangkat dengan ukuran layar yang berbeda. Untuk mengatasi hal ini, pengaturan transformStyle perlu disesuaikan agar elemen tetap terlihat proporsional dan tidak kehilangan esensi desain aslinya. Ini juga berhubungan dengan pengaturan lain, seperti media query, yang memungkinkan perancang untuk menyesuaikan tampilan elemen-elemen tersebut agar tetap optimal, terlepas dari perangkat yang digunakan.

Dengan berkembangnya tren desain berbasis tiga dimensi, semakin banyak perancang yang memanfaatkan properti transformStyle dalam menciptakan tampilan yang lebih hidup dan dinamis. Properti ini memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi dalam hal pengaturan posisi, ukuran, dan perspektif elemen-elemen dalam ruang tiga dimensi. Pengaturan preserve-3d, misalnya, memungkinkan transformasi yang lebih menyeluruh, tidak hanya pada elemen utama tetapi juga pada elemen-elemen lainnya di dalamnya. Efek ini memperkaya pengalaman visual pengguna, memberikan tampilan yang lebih kompleks namun tetap konsisten dan mudah dipahami.

Seiring dengan inovasi teknologi yang terus berkembang, properti seperti transformStyle menjadi semakin penting dalam mendesain elemen-elemen halaman web yang tidak hanya estetis tetapi juga fungsional. Penggunaan yang bijak dari properti ini dapat memberikan elemen-elemen pada halaman web tampilan yang lebih hidup dan realistis, yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga memudahkan pengguna dalam berinteraksi. Dalam beberapa tahun mendatang, kemungkinan besar akan ada lebih banyak peningkatan dalam cara properti ini digunakan, menciptakan pengalaman pengguna yang semakin imersif dan interaktif.

Sebagai bagian dari pengembangan web modern, transformStyle menjadi salah satu alat yang sangat berguna dalam memastikan bahwa desain halaman web tetap relevan dengan tren teknologi terbaru. Dengan kemampuan untuk mengatur elemen dalam ruang tiga dimensi dan memberikan efek kedalaman, properti ini memberikan dimensi baru dalam dunia desain antarmuka pengguna. Meskipun demikian, penting untuk selalu mempertimbangkan aspek kinerja dan responsivitas dalam setiap penerapan transformStyle, agar elemen-elemen yang ditransformasi tetap bekerja dengan lancar tanpa mengurangi kualitas pengalaman pengguna.

Secara keseluruhan, properti transformStyle menawarkan peluang besar bagi para perancang web untuk menciptakan desain yang lebih dinamis dan interaktif. Dengan pemahaman yang mendalam tentang cara kerjanya, perancang dapat menyesuaikan gaya transformasi elemen-elemen dalam halaman web untuk mencapai efek visual yang diinginkan, sekaligus memastikan bahwa elemen-elemen tersebut bekerja dengan baik pada berbagai perangkat. Properti ini memberikan fleksibilitas yang diperlukan dalam menciptakan desain yang tidak hanya terlihat menarik, tetapi juga dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi yang terus berkembang.

Artikel ini akan dibaca oleh: Herdina Elok Az-Zahra, Hibatul Azizi Putra Ananta, Hilal Daffa Izzudin, Ika Putri Harini, dan Imanuel Dimas Cahyo Kumoro.

5 komentar untuk "Mengatur Gaya Transformasi HTML Menggunakan transformStyle DOM"

  1. Jenis browser apa saja yang dapat digunakan untuk mengaktifkan properti transformStyle DOM pada HTML?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berikut ini adalah beberapa jenis browser populer yang dapat digunakan untuk mengaktifkan properti transformStyle DOM pada HTML:
      1. Google Chrome
      2. Internet Explorer
      3. Firefox
      4. Opera

      Hapus
  2. Apa yang dimaksud dengan properti transformStyle DOM yang digunakan pada dokumen HTML?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Properti transformStyle DOM pada HTML merupakan properti yang digunakan untuk mengatur atau mengembalikan elemen bersarang yang di-render dalam ruang tiga dimensi.

      Hapus
    2. Properti transformStyle DOM pada HTML merupakan properti yang harus digunakan bersamaan dengan properti transformasi.

      Hapus

Hubungi admin melalui Wa : +62-896-2414-6106

Respon komentar 7 x 24 jam, mohon bersabar jika komentar tidak langsung dipublikasi atau mendapatkan balasan secara langsung.

Bantu admin meningkatkan kualitas blog dengan melaporkan berbagai permasalahan seperti typo, link bermasalah, dan lain sebagainya melalui kolom komentar.

- Ikatlah Ilmu dengan Memostingkannya -