Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Isolation Style HTML DOM dan Fungsinya

Properti isolation Style DOM pada HTML digunakan untuk mendefinisikan apakah suatu elemen penting untuk menciptakan konteks stack baru atau tidak.

Sebelum memahami lebih dalam materi tentang Isolation Style HTML DOM dan Fungsinya, terlebih dahulu pelajari materi tentang: Mengatur Panjang HTML Menggunakan Height Style DOM, Mengatur Ukuran Huruf HTML Menggunakan fontSizeAdjust Style DOM, dan Mengatur Ketebalan Huruf HTML Menggunakan fontWeight Style DOM.

Sintak:
  • Berfungsi untuk mengembalikan nilai properti isolation: object.style.isolation
  • Berfungsi untuk mengatur nilai properti isolation: object.style.isolation = "auto|isolate|initial|inherit"

Property Values:
  • auto: Merupakan nilai default dari properti isolation, yang digunakan untuk menciptakan konteks stacking baru.
  • isolate: Merupakan sebuah states yang menginstruksikan untuk menciptakan stack baru tanpa ada kesalahan apapun.
  • initial: Digunakan untuk mengembalikan properti isolation ke nilai default-nya.
  • inherit: Digunakan untuk menerima nilai turunan dari properti isolasi yang berasal dari elemen parent.

Return Values: Berfungsi untuk mengembalikan konteks stack dari suatu elemen.

Contoh: Memperlihatkan properti auto.

<!DOCTYPE html>

<html>

 

<head>

 

<title>

Properti Style isolation DOM 

pada HTML

</title>

 

<center>

 

<h1>

Bon 

<button 

onclick="isolation()">

Press

</button>

</h1>

 

<h2>

Properti Isolation DOM

</h2>

 

</center>

 

<h4>

Klik tombol 'Press' untuk 

mengatur nilai properti 

menjadi 'auto'

</h4>

 

<style>

.p 

{

background-color: green;

border: 1px solid black;

}

 

#p1 

{

width: 300px;

height: 100px;

}

 

.P 

{

width: 100px;

height: 100px;

border: 1px solid black;

mix-blend-mode: screen;

}

 

#d 

{

isolation: auto;

}

</style>

 

</head>

 

<body>

 

<div id="mnn1" class="p">

<div id="d">

<div class="p P">

Blog Elfan

</div>

</div>

</div>

 

<script>

function isolation() 

{

document.getElementById(

"d").style.isolation = "auto";

}

</script>

 

</body>

 

</html>


Contoh: Memperlihatkan propoerti isolate.

<!DOCTYPE html>

<html>

 

<head>

 

<title>

Properti Style isolation DOM 

pada HTML

</title>

 

<center>

 

<h1>

Bon

<button 

onclick="isolation()">

Press

</button>

</h1>

 

<h2>

Properti Isolation DOM

</h2>

 

</center>

 

<h4>

Klik tombol 'Press' untuk 

mengatur nilai properti 

menjadi 'isolate'.

</h4>

 

<style>

.p 

{

background-color: green;

border: 1px solid black;

}

 

#p1 

{

width: 300px;

height: 100px;

}

 

.P 

{

width: 100px;

height: 100px;

border: 1px solid black;

mix-blend-mode: screen;

}

 

#d 

{

isolation: auto;

}

</style>

 

</head>

 

<body>

 

<div id="nkk2" class="p">

<div id="d">

<div class="p P">

Blog Elfan

</div>

</div>

</div>

 

<script>

function isolation() 

{

document.getElementById(

"d").style.isolation = "isolate";

}

</script>

 

</body>

 

</html>


Contoh: Memperlihatkan properti initial.

<!DOCTYPE html>

<html>

 

<head>

 

<title>

Properti Style isolation DOM 

HTML

</title>

 

<center>

 

<h1>

Bons

<button 

onclick="isolation()">

Press

</button>

</h1>

 

<h2>

Properti Isolation DOM

</h2>

 

</center>

 

<h4>

Klik tombol 'Press' untuk 

mengatur nilai properti 

menjadi 'initial'.

</h4>

 

<style>

.p 

{

background-color: green;

border: 1px solid black;

}

 

#p1 

{

width: 300px;

height: 100px;

}

 

.P 

{

width: 100px;

height: 100px;

border: 1px solid black;

mix-blend-mode: screen;

}

 

#d 

{

isolation: auto;

}

</style>

 

</head>

 

<body>

 

<div id="kk3" class="p">

<div id="d">

<div class="p P">

Blog Elfan

</div>

</div>

</div>

 

<script>

function isolation() 

{

document.getElementById(

"d").style.isolation = "initial";

}

</script>

 

</body>

 

</html>



Contoh: Memperlihatkan properti inherit.

<!DOCTYPE html>

<html>

 

<head>

 

<title>

Properti Style isolation DOM 

pada HTML

</title>

 

<center>

 

<h1>

Bons

<button 

onclick="isolation()">

Press

</button>

</h1>

 

<h2>

Properti Isolation DOM

</h2>

 

</center>

 

<h4>

Klik tombol 'Press' untuk 

mengatur nilai properti 

menjadi 'inherit'.

</h4>

 

<style>

.p 

{

background-color: green;

border: 1px solid black;

}

 

#p1 

{

width: 300px;

height: 100px;

}

 

.P 

{

width: 100px;

height: 100px;

border: 1px solid black;

mix-blend-mode: screen;

}

 

#d 

{

isolation: auto;

}

</style>

 

</head>

 

<body>

 

<div id="nn4" class="p">

<div id="d">

<div class="p P">

Blog Elfan

</div>

</div>

</div>

 

<script>

function isolation() 

{

document.getElementById(

"d").style.isolation = "inherit";

}

</script>

 

</body>

 

</html>


Dalam pengembangan situs web, salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah bagaimana elemen-elemen di dalam halaman web saling berinteraksi. Salah satu teknik yang digunakan untuk memisahkan dan mengisolasi elemen-elemen ini adalah melalui penggunaan properti gaya pemrograman yang dikenal dengan nama isolasi gaya. Dalam konteks HTML dan gaya dokumentasi objek model, isolasi dapat diartikan sebagai upaya untuk meminimalkan interaksi atau pengaruh antar elemen dalam halaman, sehingga masing-masing elemen memiliki kontrol penuh terhadap gaya atau tampilannya sendiri. Dengan menggunakan teknik isolasi gaya, elemen-elemen dalam halaman web dapat diberi kontrol yang lebih ketat dan jelas terhadap tampilan dan perilakunya tanpa pengaruh eksternal yang tidak diinginkan.

Isolasi gaya pada HTML dan dokumentasi objek model gaya memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan situs web yang kompleks. Dalam lingkungan pengembangan web yang modern, situs web sering kali mengandung berbagai elemen yang saling bergantung satu sama lain. Elemen-elemen ini dapat berupa gambar, teks, formulir, dan berbagai komponen interaktif lainnya. Semua elemen ini biasanya memiliki gaya atau aturan CSS yang mengatur bagaimana elemen tersebut akan ditampilkan di halaman. Namun, terkadang ada kebutuhan untuk memisahkan aturan gaya dari elemen lain untuk menghindari tumpang tindih atau konflik dalam tampilan.

Fungsi utama dari isolasi gaya adalah untuk menghindari pengaruh saling mengganggu antara elemen-elemen yang ada dalam halaman. Sebagai contoh, ketika dua elemen berbagi aturan gaya yang serupa atau saling tumpang tindih, perubahan pada satu elemen bisa mempengaruhi elemen lainnya tanpa disadari. Isolasi gaya mengatasi masalah ini dengan memastikan bahwa aturan gaya yang diterapkan pada satu elemen tidak akan mempengaruhi elemen lainnya. Dengan demikian, pemisahan dan pengelolaan elemen menjadi lebih mudah, terutama dalam situs web besar dengan banyak elemen dan komponen.

Isolasi gaya juga sangat bermanfaat dalam konteks pemrograman modular. Pengembang web sering kali membangun situs web yang terdiri dari banyak modul yang berbeda, yang masing-masing memiliki fungsinya sendiri. Modul-modul ini mungkin berisi berbagai elemen dan komponen yang harus berfungsi secara terpisah namun tetap saling berinteraksi dengan cara yang terkoordinasi. Dengan isolasi gaya, pengembang dapat memastikan bahwa gaya dan aturan CSS yang diterapkan pada satu modul tidak akan berdampak pada modul lainnya. Hal ini memungkinkan pengembangan yang lebih terstruktur dan terorganisir, serta memudahkan pemeliharaan dan pembaruan situs web.

Selain itu, isolasi gaya juga sangat penting dalam meningkatkan kinerja situs web. Ketika elemen-elemen dalam halaman saling terisolasi, elemen tersebut cenderung lebih ringan dalam hal pengolahan gaya, karena tidak ada aturan gaya yang saling bertumpang tindih atau mempengaruhi satu sama lain. Hal ini dapat mengurangi beban yang dibutuhkan untuk merender halaman, yang pada gilirannya dapat mempercepat waktu muat halaman. Kecepatan halaman web adalah faktor penting dalam pengalaman pengguna, dan situs web yang memuat lebih cepat cenderung lebih disukai oleh pengunjung.

Di sisi lain, penggunaan isolasi gaya juga dapat membantu dalam mendukung aksesibilitas. Pengembang web sering kali dihadapkan pada tantangan untuk membuat situs web yang dapat diakses oleh semua pengguna, termasuk yang memiliki keterbatasan fisik atau sensorik. Dengan mengisolasi gaya-gaya tertentu pada elemen-elemen yang berbeda, pengembang dapat memastikan bahwa aturan gaya diterapkan secara konsisten di seluruh situs, sehingga memudahkan pembaca layar atau alat bantu lainnya untuk memahami konten. Isolasi gaya dapat memastikan bahwa elemen-elemen yang memiliki arti penting, seperti tombol atau form input, mendapatkan perhatian yang lebih jelas dalam hal tampilan dan interaksi.

Selain itu, teknik isolasi gaya ini sering kali digunakan dalam pengembangan aplikasi web yang lebih interaktif dan dinamis. Aplikasi-aplikasi semacam itu sering kali membutuhkan pembaruan atau pemuatan ulang elemen-elemen tertentu tanpa mempengaruhi keseluruhan halaman. Dengan isolasi gaya, pengembang dapat memperbarui atau mengganti elemen-elemen ini dengan mudah, tanpa merusak tampilan dan fungsi elemen-elemen lainnya. Isolasi ini memungkinkan pengelolaan dan pembaruan yang lebih efisien, sehingga aplikasi web menjadi lebih responsif terhadap kebutuhan pengguna.

Proses isolasi gaya pada HTML dan DOM juga dapat diterapkan dalam konteks pembaruan atau pengembangan situs web secara bertahap. Pengembangan situs web sering kali melibatkan banyak tim atau individu yang bekerja pada bagian-bagian yang berbeda dari situs. Dengan menggunakan isolasi gaya, setiap anggota tim dapat bekerja pada bagian tertentu dari situs tanpa mengganggu pekerjaan tim lain. Misalnya, satu tim dapat fokus pada pengembangan desain visual, sementara tim lain menangani fungsi dan interaktivitas elemen-elemen. Isolasi gaya ini menciptakan pemisahan yang jelas antara pekerjaan tim, sehingga meningkatkan efisiensi dan mengurangi kemungkinan kesalahan atau konflik.

Selain manfaat teknis dan fungsional, isolasi gaya juga dapat meningkatkan kejelasan dalam desain dan struktur situs web. Pengembangan situs web sering kali melibatkan pengelolaan banyak elemen dan aturan gaya yang kompleks. Dengan mengisolasi gaya-gaya tertentu, pengembang dapat memastikan bahwa elemen-elemen yang memiliki tampilan atau fungsi yang serupa akan memiliki aturan gaya yang seragam. Hal ini tidak hanya membuat pengelolaan gaya lebih mudah, tetapi juga memberikan konsistensi dalam pengalaman pengguna. Pengguna situs web dapat lebih mudah mengenali elemen-elemen yang memiliki fungsi atau tujuan yang serupa, karena elemen-elemen tersebut memiliki gaya yang konsisten dan terisolasi.

Penting untuk dicatat bahwa isolasi gaya bukanlah solusi yang dapat diterapkan sembarangan. Penerapan teknik ini membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang struktur dan interaksi elemen dalam halaman. Terlalu banyak isolasi gaya juga dapat menyebabkan situs web menjadi terlalu terfragmentasi, membuatnya sulit untuk mengelola dan memperbarui elemen-elemen yang saling bergantung. Oleh karena itu, pengembang harus memastikan bahwa isolasi gaya diterapkan dengan bijaksana, dengan mempertimbangkan kebutuhan fungsional dan estetika dari situs tersebut.

Secara keseluruhan, isolasi gaya dalam HTML dan DOM memiliki fungsi yang sangat penting dalam menciptakan situs web yang terstruktur, efisien, dan mudah dikelola. Dengan memisahkan elemen-elemen dan aturan gaya, pengembang dapat memastikan bahwa situs web berfungsi dengan baik tanpa gangguan antar elemen, meningkatkan kinerja dan aksesibilitas, serta mempermudah pemeliharaan dan pembaruan. Teknik ini juga sangat bermanfaat dalam pengembangan aplikasi web interaktif dan dinamis, serta dalam mendukung kolaborasi tim yang lebih efisien. Dengan pemahaman yang baik tentang isolasi gaya, pengembang dapat menciptakan situs web yang lebih responsif dan mudah diakses oleh semua pengguna.

Artikel ini akan dibaca oleh: Annisa Nurisandi, Annisathina Hermy Utami, Anugrahaning Dyah Safitri, Aqza Pradipta, dan Ar Hinza Ramadhani Putra Purwoko.

5 komentar untuk "Isolation Style HTML DOM dan Fungsinya"

  1. Jenis browser apa saja yang dapat digunakan oleh pengembang untuk mengaktifkan properti isolation Style DOM pada HTML?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berikut adalah beberapa jenis browser yang dapat digunakan oleh pengembang untuk mengaktifkan properti isolation Style DOM pada HTML:
      1. Google Chrome
      2. Firefox
      3. Opera
      4. Safari

      Hapus
  2. Apa yang dimaksud dengan properti isolation style DOM pada HTML?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Properti Isolation Style DOM pada HTML merupakan properti yang digunakan untuk menentukan apakah elemen harus membuat konten susun baru atau tidak. Properti Isolation digunakan untuk mencegah elemen untuk menyatu di bagian latar belakang dengan membuat elemen stack yang terpisah.

      Hapus
    2. Properti Isolation Style DOM pada HTML merupakan properti yang digunakan untuk menentukan apakah suatu elemen harus membuat konten stack baru atau tidak.

      Hapus

Hubungi admin melalui Wa : +62-896-2414-6106

Respon komentar 7 x 24 jam, mohon bersabar jika komentar tidak langsung dipublikasi atau mendapatkan balasan secara langsung.

Bantu admin meningkatkan kualitas blog dengan melaporkan berbagai permasalahan seperti typo, link bermasalah, dan lain sebagainya melalui kolom komentar.

- Ikatlah Ilmu dengan Memostingkannya -