DOM pada HTML digunakan untuk mengembalikan atau mengatur nilai lebar dari elemen
.
yang diberikan.
Terdapat enam
value berbeda dari properti borderWidth yang diperlihatkan sebagai berikut:
- thick: Digunakan untuk mengatur lebar border ke ukuran thick.
- Sintak: document.getElementById("id_name").style.borderWidth = "thick";
- length: Digunakan untuk mengatur setiap sisi dari borderWidth sesuai dengan nilai length, dimana nilai length dapat diatur dalam satuan px, em, dan lain sebagainya.
- Sintak: document.getElementById("id_name").style.borderWidth = top_px right_px bottom_px left_px;
- thin: Digunakan untuk mengatur lebar border ke tipe thin.
- Sintak: document.getElementById("id_name").style.borderWidth = "thin";
- medium: Digunakan untuk mengubah lebar border menjadi medium, yang sekaligus merupakan nilai default dari properti borderWidth.
- Sintak: document.getElementById("id_name").style.borderWidth = "medium";
- inherit: Digunakan untuk menerima nilai turunan dari properti parent.
- Sintak: document.getElementById("id_name").style.borderWidth = "inherit";
- initial: Digunakan untuk mengatur properti borderWidth ke nilai default-nya.
- Sintak: document.getElementById("id_name").style.borderWidth = "initial";
Contoh:<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>
Properti Style borderWidth DOM
</title>
<style>
div
{
border: 1px solid green;
padding: 10px;
text-align: center;
}
</style>
</head>
<body>
<div id="d1">
<p>
Blog Elfan
</p>
<p>
Blog TIK merupakan portal ilmu
komputer.
</p>
</div>
<br>
<input
type="button"
onclick="myFunction()"
value="Click Me.!" />
<script>
function myFunction()
{
document.getElementById("d1").style.borderWidth
= "thick";
}
</script>
</body>
</html>
Contoh: Mengatur setiap sisi dari lebar
border.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>
Properti Style borderWidth DOM
</title>
<style>
div
{
border-style: solid;
border: 1px solid green;
padding: 10px;
text-align: center;
}
</style>
</head>
<body>
<div id="d1">
<p>
Blog Elfan
</p>
<p>
Blog TIK merupakan portal ilmu
komputer.
</p>
</div>
<br>
<input
type="button"
onclick="mainFunction()"
value="Click Me.!" />
<script>
function mainFunction()
{
document.getElementById("d1").style.borderWidth
= "1px 7px 15px 25px";
}
</script>
</body>
</html>
Contoh:<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>
Properti Style borderWidth DOM
</title>
<style>
div
{
border: 8px solid green;
padding: 10px;
text-align: center;
}
</style>
</head>
<body>
<div id="d1">
<p>
Blog Elfan
</p>
<p>
Blog TIK merupakan portal ilmu
komputer.
</p>
</div>
<br>
<input
type="button"
onclick="myFunction()"
value="Click Me.!" />
<script>
function myFunction()
{
document.getElementById("d1").style.borderWidth
= "thin";
}
</script>
</body>
</html>
Contoh:<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>
Properti Style borderWidth DOM
</title>
<style>
div
{
border: 30px solid green;
padding: 10px;
text-align: center;
}
</style>
</head>
<body>
<div id="d1">
<p>
Blog Elfan
</p>
<p>
Blog TIK merupakan portal ilmu
komputer.
</p>
</div>
<br>
<input
type="button"
onclick="myFunction()"
value="Click Me.!" />
<script>
function myFunction()
{
document.getElementById("d1").style.borderWidth
= "medium";
}
</script>
</body>
</html>
Contoh:<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>
Properti Style borderWidth DOM
</title>
<style>
span
{
color: blue;
border: 3px solid black;
padding: 3px;
}
.d1 span
{
color: inherit;
}
div
{
padding: 5px;
display: block;
margin: 6px;
}
.c2
{
width: 50%;
height: 40%;
padding: 20px;
border: 2px solid green;
}
</style>
</head>
<body>
<div class="c2">
<div>
Baris pertama
<span>
span element
</span>.
</div>
<div
class="d1"
style="color:green">
Baris kedua
<span id="mm1">
span element
</span>.
</div>
<div style="color:red">
Baris ketiga
<span>
span element
</span>.
</div>
</div>
<br>
<input
type="button"
onclick="myFunction()"
value="Click Me.!" />
<script>
function myFunction()
{
document.getElementById("mm1").style.borderWidth
= "inherit";
}
</script>
</body>
</html>
Contoh:<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>
Properti Style borderWidth DOM
</title>
<style>
div
{
border: 10px solid;
border-color: green;
padding: 10px;
text-align: center;
}
</style>
</head>
<body>
<div id="d1">
<p>
Blog Elfan
</p>
<p>
Blog TIK merupakan portal ilmu
komputer.
</p>
</div>
<br>
<input
type="button"
onclick="myFunction()"
value="Click Me.!" />
<script>
function myFunction()
{
document.getElementById("d1").style.borderWidth
= "initial";
}
</script>
</body>
</html>
Mengatur batas lebar elemen dalam halaman web adalah hal yang penting dalam pengaturan tampilan agar elemen-elemen tersebut terlihat rapi dan teratur. Salah satu cara untuk melakukan pengaturan ini adalah dengan menggunakan properti lebar batas dalam pengaturan gaya elemen HTML. Properti ini memungkinkan pengaturan ketebalan garis batas yang mengelilingi elemen tertentu. Penggunaan yang tepat dapat memperindah tampilan halaman web, sekaligus memberikan pemisahan yang jelas antara berbagai elemen dalam halaman tersebut.
Properti lebar batas pada gaya elemen HTML mempengaruhi ketebalan dari garis batas yang ada di sekeliling elemen. Ketebalan ini dapat disesuaikan dengan berbagai nilai, mulai dari yang tipis hingga yang tebal. Nilai yang diberikan pada properti ini bisa berupa satuan panjang tertentu, seperti piksel atau unit lainnya, tergantung pada kebutuhan desain. Dengan mengatur ketebalan batas ini, elemen-elemen yang ada dalam halaman web dapat lebih terlihat menonjol, atau sebaliknya, dapat tampak lebih halus dan tidak terlalu mencolok.
Ada banyak alasan mengapa pengaturan lebar batas penting dalam desain halaman web. Salah satu alasan utamanya adalah untuk memberikan pemisahan visual antara elemen-elemen di dalam halaman. Misalnya, jika ada beberapa elemen yang memiliki latar belakang berwarna atau konten yang padat, memberikan garis batas dengan ketebalan tertentu dapat membantu memisahkan elemen-elemen tersebut secara lebih jelas, sehingga memudahkan pembaca untuk memahami struktur dan isi halaman. Selain itu, pengaturan batas yang baik dapat membantu mengarahkan perhatian pembaca pada elemen-elemen tertentu yang dianggap penting.
Pengaturan lebar batas tidak hanya berkaitan dengan estetika, tetapi juga dengan keterbacaan dan kenyamanan pengguna. Dalam desain yang responsif, pengaturan ketebalan batas dapat disesuaikan dengan ukuran layar perangkat yang digunakan. Pada layar perangkat kecil, ketebalan batas yang terlalu besar mungkin akan mengganggu tampilan, sementara pada perangkat besar, ketebalan yang terlalu tipis bisa membuat elemen tampak tidak tegas dan sulit dibedakan. Oleh karena itu, pengaturan yang tepat sangat diperlukan untuk memastikan tampilan halaman web yang nyaman dilihat, terlepas dari perangkat yang digunakan.
Lebar batas juga dapat digunakan untuk mempertegas batas antar kolom atau antar elemen lain yang berdekatan. Dalam tata letak halaman yang menggunakan beberapa kolom atau panel, garis batas yang jelas dapat memisahkan konten dengan baik, tanpa memerlukan pengaturan yang rumit. Dengan cara ini, setiap bagian dari halaman tetap terorganisir, dan pembaca tidak merasa bingung dengan elemen-elemen yang saling bertumpukan. Hal ini juga memudahkan pengguna dalam menavigasi berbagai bagian halaman dengan lebih efisien.
Selain fungsi visual, pengaturan lebar batas juga dapat mempengaruhi interaksi pengguna dengan elemen-elemen di halaman. Dalam beberapa kasus, garis batas yang lebih tebal dapat memberikan kesan bahwa elemen tersebut lebih penting atau lebih menonjol. Sebagai contoh, sebuah tombol atau form input yang dikelilingi dengan garis batas tebal akan lebih mudah dikenali oleh pengguna sebagai elemen yang dapat diklik atau diisi. Dalam hal ini, penggunaan lebar batas dapat membantu meningkatkan pengalaman pengguna, membuatnya lebih intuitif dan memudahkan interaksi dengan elemen-elemen halaman.
Tentu saja, dalam mengatur lebar batas, penting untuk mempertimbangkan keseluruhan desain halaman. Garis batas yang terlalu tebal atau terlalu mencolok dapat mengganggu alur desain, sementara garis yang terlalu tipis mungkin tidak memberikan dampak visual yang diinginkan. Oleh karena itu, pengaturan ini perlu dilakukan dengan cermat, mengingat keseimbangan antara estetika dan fungsionalitas. Penentuan ketebalan batas yang tepat sangat bergantung pada jenis elemen, tujuan desain, dan kesesuaian dengan elemen-elemen lain di dalam halaman.
Salah satu hal yang perlu dipahami dalam pengaturan lebar batas adalah sifat dari ketebalan itu sendiri. Ketebalan batas dapat mempengaruhi jarak antara konten di dalam elemen dengan tepi elemen itu sendiri. Sebagai contoh, jika elemen memiliki ketebalan batas yang besar, maka ruang di dalam elemen menjadi lebih sempit, karena sebagian ruang di dalam elemen digunakan untuk menampilkan garis batas tersebut. Sebaliknya, ketebalan batas yang kecil akan memberikan lebih banyak ruang bagi konten di dalam elemen.
Pengaturan lebar batas juga tidak hanya terbatas pada elemen individu, tetapi juga dapat diterapkan pada beberapa elemen secara bersamaan. Misalnya, jika ada sekelompok elemen yang memiliki desain serupa dan diinginkan untuk terlihat konsisten, pengaturan lebar batas yang seragam pada elemen-elemen tersebut dapat menciptakan tampilan yang lebih harmonis. Hal ini dapat dilakukan tanpa harus memodifikasi desain setiap elemen secara terpisah, cukup dengan menerapkan properti lebar batas yang seragam pada semua elemen yang diinginkan.
Penting untuk diketahui bahwa penggunaan properti lebar batas ini dapat mempengaruhi performa halaman web, meskipun dampaknya biasanya tidak signifikan. Terlalu banyak elemen yang memiliki batas tebal atau kompleksitas yang berlebihan dalam desain dapat menyebabkan halaman menjadi lebih lambat dalam dimuat, terutama pada perangkat dengan spesifikasi rendah. Oleh karena itu, meskipun lebar batas dapat memperindah tampilan, penggunaannya harus disesuaikan dengan kebutuhan halaman agar tidak mengorbankan kinerja dan kecepatan akses halaman.
Untuk memastikan bahwa pengaturan lebar batas dapat diterima dengan baik oleh pengguna, pengujian yang matang sangat penting. Pengujian ini dapat dilakukan untuk memastikan bahwa elemen-elemen yang diberi batas terlihat jelas dan mudah dikenali di berbagai perangkat dan ukuran layar. Dengan cara ini, pengaturan yang diterapkan dapat menghasilkan tampilan yang optimal, baik dari segi estetika maupun fungsionalitas, di berbagai kondisi penggunaan.
Secara keseluruhan, mengatur lebar batas elemen dengan tepat dalam desain halaman web bukan hanya soal estetika semata, tetapi juga berhubungan dengan pengalaman pengguna yang lebih baik. Properti lebar batas memberikan banyak fleksibilitas dalam desain halaman web, memungkinkan penciptaan tata letak yang jelas dan terstruktur dengan baik. Dengan perhatian yang cukup terhadap detail pengaturan ini, elemen-elemen dalam halaman web dapat tampil lebih terorganisir, fungsional, dan mudah dinavigasi, menciptakan pengalaman pengguna yang lebih menyenangkan dan efisien.
Jenis browser apa saja yang dapat digunakan untuk mengaktifkan properti borderWidth Style DOM pada HTML?
BalasHapusBerikut adalah beberapa jenis browser populer yang dapat digunakan untuk mengaktifkan properti borderWidth Style DOM pada HTML:
Hapus1. Google Chrome
2. Internet Explorer
3. Firefox
4. Safari
5. Opera
Apa yang dimaksud dengan properti borderWidth Style DOM pada HTML?
BalasHapusProperti borderWidth Style DOM pada HTML digunakan untuk menetapkan atau mengembalikan nilai lebar batas dari suatu elemen.
HapusProperti borderWidth digunakan untuk menetapkan atau mendapatkan nilai lebar batas elemen. Properti borderWidth juga dapat memiliki satu hingga empat nilai sekaligus.
Hapus