Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengatur Waktu Transisi HTML animationTimingFunction Style DOM

Properti Style animationTimingFunction DOM pada HTML digunakan untuk mendefinisikan waktu transisi diantara Style untuk membuat transisi yang lebih halus. Properti animationTimingFunction berfungsi untuk menetapkan kurva kecepatan dari suatu animasi.


Sebelum memahami lebih dalam materi tentang Mengatur Waktu Transisi HTML animationTimingFunction Style DOM, terlebih dahulu pelajari materi tentang: Mengatur Nama Animasi HTML Menggunakan animationName Style DOM, Menghitung Perulangan Animasi HTML animationIterationCount Style DOM, dan Properti animationFillMode HTML Style DOM dan Fungsinya.

Sintak:
  • animation-timing-function: cubic-bezier(n1, n2, n3, n4)|linear|ease|ease-in|ease-out|initial|inherit;

Return Values: Berfungsi untuk mengembalikan sebuah string yang merepresentasikan properti animation-timing-function dari suatu elemen.

Property Values:
  • cubic-bezier(n1, n2, n3, n4): Waktu animasi ditentukan menggunakan fungsi cubic bezier, dengan nilai dari n1, n2, n3 dan n4 terletak diantara 0 hingga 1.
  • linear: Animasi dimainkan dengan kecepatan sama dari awal hingga akhir.
  • ease: Animasi dimulai dengan kecepatan lambat, kemudian bertambah cepat, dan kemudian melambat kembali, dimana nilai properti ini merupakan nilai default dari properti animationTimingFunction.
  • ease-in: Jika nilai telah ditentukan, maka animasi akan mulai dengan permulaan yang lambat.
  • ease-out: Animasi mulai dimainkan dengan kecepatan normal tetapi berakhir dengan kecepatan lambat. Value ini sama dengan value ease-in yang bekerja secara terbalik.
  • ease-in-out: Animasi dimulai dengan awalan yang dan akhiran yang lambat.
  • initial: Mengatur properti animationTimingFunction ke nilai default-nya.
  • inherit: Properti animationTimingFunction menerima turunan dari elemen parent-nya.

Contoh: cubic-bezier(n1, n2, n3, n4).

<!DOCTYPE html>

<html>

 

<head>

 

<style>

div 

{

font-size: 50px;

color: darkgreen;

position: relative;

height: 150px;

width: 150px;

animation: movement 5s infinite;

-webkit-animation: movement 5s infinite;}

 

@-webkit-keyframes movement 

{

from {left: 50px;}

to {left: 500px;}

}

 

@keyframes movement 

{

from {left: 50px;}

to {left: 500px;}

}

</style>

 

</head>

 

<body>

 

<div 

id = "Bons">

MN1

</div>

 

<button 

onclick = "myText()">

Click to change speed

</button>

 

<script>

function myText() 

{

document.getElementById("Bons").style.WebkitAnimationTimingFunction

= "cubic-bezier(0.7,0.1,0.3,0.2)";

 

document.getElementById("Bons").style.animationTimingFunction

= "cubic-bezier(0.7,0.1,0.3,0.2)";

}

</script>

 

</body>

 

</html>


Contoh: linear.

<!DOCTYPE html>

<html>

 

<head>

 

<style>

div 

{

font-size: 50px;

color: darkgreen;

position: relative;

height: 150px;

width: 150px;

animation: movement 5s infinite;

-webkit-animation: movement 5s infinite;}

 

@-webkit-keyframes movement 

{

from {left: 50px;}

to {left: 500px;}

}

 

@keyframes movement 

{

from {left: 50px;}

to {left: 500px;}

}

</style>

 

</head>

 

<body>

 

<div 

id = "Bons">

BNN

</div>

 

<button 

onclick="myText()">

Click to change speed

</button>

 

<script>

function myText() 

{

document.getElementById("Bons").style.WebkitAnimationTimingFunction

= "linear";

 

document.getElementById("Bons").style.animationTimingFunction

= "linear";

}

</script>

 

</body>

 

</html>


Contoh: ease.

<!DOCTYPE html>

<html>

 

<head>

 

<style>

div 

{

font-size: 50px;

color: darkgreen;

position: relative;

height: 150px;

width: 150px;

animation: movement 5s infinite;

-webkit-animation: movement 5s infinite;}

 

@-webkit-keyframes movement 

{

from {left: 50px;}

to {left: 500px;}

}

 

@keyframes movement 

{

from {left: 50px;}

to {left: 500px;}

}

</style>

 

</head>

 

<body>

 

<div 

id = "Bons">

BNN

</div>

 

<button 

onclick = "myText()">

Click to change speed

</button>

 

<script>

function myText() 

{

document.getElementById("Bons").style.WebkitAnimationTimingFunction

= "ease";

 

document.getElementById("Bons").style.

= "ease";

}

</script>

 

</body>

 

</html>


Contoh: ease-in.

<!DOCTYPE html>

<html>

 

<head>

 

<style>

div 

{

font-size: 50px;

color: darkgreen;

position: relative;

height: 150px;

width: 150px;

animation: movement 5s infinite;

-webkit-animation: movement 5s infinite;}

 

@-webkit-keyframes movement 

{

from {left: 50px;}

to {left: 500px;}

}

 

@keyframes movement 

{

from {left: 50px;}

to {left: 500px;}

}

</style>

 

</head>

 

<body>

 

<div 

id = "Bons">

MKN

</div>

 

<button 

onclick = "myText()">

Click to change speed

</button>

 

<script>

function myText() 

{

document.getElementById("Bons").style.WebkitAnimationTimingFunction

= "ease-in";

 

document.getElementById("Bons").style.animationTimingFunction

= "ease-in";

}

</script>

 

</body>

 

</html>


Contoh: ease-out.

<!DOCTYPE html>

<html>

 

<head>

 

<style>

div 

{

font-size: 50px;

color: darkgreen;

position: relative;

height: 150px;

width: 150px;

animation: movement 5s infinite;

-webkit-animation: movement 5s infinite;}

 

@-webkit-keyframes movement 

{

from {left: 50px;}

to {left: 500px;}

}

 

@keyframes movement 

{

from {left: 50px;}

to {left: 500px;}

}

</style>

 

</head>

 

<body>

 

<div 

id = "Bons">

MKN

</div>

 

<button 

onclick = "myText()">

Click to change speed

</button>

 

<script>

function myText() 

{

document.getElementById("Bons").style.WebkitAnimationTimingFunction

= "ease-out";

 

document.getElementById("Bons").style.animationTimingFunction

= "ease-out";

}

</script>

 

</body>

 

</html>


Contoh: ease-in-out.

<!DOCTYPE html>

<html>

 

<head>

 

<style>

div 

{

font-size: 50px;

color: darkgreen;

position: relative;

height: 150px;

width: 150px;

animation: movement 5s infinite;

-webkit-animation: movement 5s infinite;}

 

@-webkit-keyframes movement 

{

from {left: 50px;}

to {left: 500px;}

}

 

@keyframes movement 

{

from {left: 50px;}

to {left: 500px;}

}

</style>

 

</head>

 

<body>

 

<div 

id = "Dons">

MKN

</div>

 

<button 

onclick = "myText()">

Click to change speed

</button>

 

<script>

function myText() 

{

document.getElementById("Dons").style.WebkitAnimationTimingFunction

= "ease-in-out";

 

document.getElementById("Dons").style.animationTimingFunction

= "ease-in-out";

}

</script>

 

</body>

 

</html>



Waktu transisi dalam elemen HTML memegang peranan penting dalam menciptakan animasi yang halus dan alami pada tampilan antarmuka situs web. Salah satu properti yang membantu dalam mengatur waktu transisi adalah properti fungsi waktu transisi. Properti ini digunakan untuk mendefinisikan bagaimana perubahan animasi akan terjadi seiring waktu, memberikan nuansa yang lebih dinamis, dan memastikan bahwa perubahan tidak terjadi secara tiba-tiba.

Secara lebih mendalam, properti fungsi waktu transisi pada elemen HTML mengontrol kecepatan perubahan nilai-nilai properti visual dari suatu elemen selama periode transisi. Properti ini memungkinkan untuk menciptakan efek yang lebih menarik dengan memberikan pengalaman visual yang lebih menyenangkan dan alami bagi pengguna. Fungsi waktu transisi menggambarkan laju perubahan suatu elemen, apakah perubahan itu cepat di awal dan lambat di akhir, atau sebaliknya, atau bahkan apakah perubahan itu berlangsung dengan laju yang tetap.

Banyak animasi dan transisi yang efektif tidak hanya bergantung pada durasi yang ditentukan, tetapi juga pada cara perubahan terjadi selama transisi tersebut. Fungsi waktu transisi berperan penting dalam hal ini. Setiap transisi dalam elemen HTML membutuhkan waktu untuk menyelesaikan perubahan nilai propertinya, dan dengan fungsi waktu transisi, waktu tersebut bisa dikendalikan secara presisi.

Fungsi waktu transisi dalam animasi dapat dibagi dalam beberapa tipe berbeda, masing-masing memberikan efek visual yang unik. Sebagai contoh, penggunaan fungsi waktu transisi yang konstan, yang memberikan efek linear, membuat perubahan terjadi dengan laju yang tetap sepanjang transisi. Pada fungsi ini, perubahan elemen tidak akan lebih cepat di awal atau lebih lambat di akhir, tetapi akan terjadi secara merata.

Tipe lain dari fungsi waktu transisi adalah fungsi waktu yang memberikan akselerasi dan deselerasi pada transisi. Dengan menggunakan fungsi ini, perubahan akan lebih cepat di awal dan melambat saat mencapai akhir. Efek semacam ini dapat memberikan kesan bahwa animasi atau perubahan lebih halus dan organik. Fungsi waktu ini sering digunakan untuk menciptakan transisi yang lebih alami pada elemen-elemen antarmuka pengguna seperti tombol atau menu yang muncul dan menghilang.

Berbeda lagi dengan fungsi waktu yang mengatur deselerasi di awal dan akselerasi di akhir transisi. Pada fungsi ini, animasi dimulai dengan perubahan yang lambat, kemudian semakin cepat menjelang akhir. Fungsi waktu seperti ini sangat efektif digunakan ketika tujuan animasi adalah memberikan kesan pelan di awal dan memberikan penekanan pada akhir perubahan.

Secara umum, penggunaan fungsi waktu transisi pada elemen HTML dapat memperkaya pengalaman pengguna, memberikan animasi yang lebih intuitif, dan meningkatkan responsivitas situs web. Animasi dengan transisi yang tepat dapat memperbaiki interaksi antara pengguna dan situs web, menciptakan kesan yang lebih interaktif dan menyenangkan. Fungsi waktu transisi memungkinkan situs web menjadi lebih dinamis, tidak monoton, dan jauh dari kesan statis yang sering kali menurunkan kualitas pengalaman pengguna.

Namun, meskipun fungsi waktu transisi memberikan banyak keuntungan dalam desain visual, perlu diperhatikan pula bahwa penerapannya harus dilakukan dengan bijaksana. Penggunaan efek transisi yang berlebihan atau tidak sesuai dapat menyebabkan situs web menjadi lambat, yang pada gilirannya mempengaruhi kecepatan dan kenyamanan akses bagi pengunjung. Fungsi waktu transisi yang terlalu rumit atau animasi yang terlalu lama dapat menambah beban pada pengolahan grafis di browser, yang berpotensi mengurangi performa keseluruhan situs web, terutama pada perangkat dengan spesifikasi rendah.

Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan elemen-elemen yang membutuhkan waktu transisi dalam konteks interaksi pengguna. Tidak semua elemen memerlukan transisi animasi yang panjang. Sebagai contoh, elemen-elemen antarmuka yang berfungsi untuk memberikan umpan balik cepat kepada pengguna, seperti tombol yang diklik atau form yang disubmit, memerlukan transisi yang singkat dan langsung agar pengguna merasa responnya cepat dan tepat. Sementara itu, elemen-elemen yang lebih dekoratif atau elemen-elemen yang memiliki tujuan estetika bisa diberikan waktu transisi yang lebih panjang untuk menciptakan pengalaman visual yang lebih menarik.

Selain mempertimbangkan aspek visual dan estetika, penerapan waktu transisi juga harus disesuaikan dengan konteks fungsional. Misalnya, ketika sebuah menu dropdown atau jendela modal muncul, fungsi waktu transisi yang halus dapat digunakan untuk memberikan efek transisi yang lembut, membuat elemen tersebut muncul dengan cara yang lebih menyenangkan. Begitu pula dengan elemen-elemen yang menghilang, waktu transisi dapat digunakan untuk membuatnya menghilang perlahan, bukan secara tiba-tiba, sehingga menciptakan kesan transisi yang lebih alami dan tidak mengganggu pengalaman pengguna.

Untuk merancang transisi yang efektif, perlu dilakukan pengujian secara menyeluruh pada berbagai jenis perangkat dan resolusi layar. Fungsi waktu transisi mungkin tampak sempurna di satu perangkat atau ukuran layar, namun bisa jadi akan berperilaku berbeda pada perangkat lain dengan spesifikasi atau tampilan yang berbeda. Pengujian ini penting untuk memastikan bahwa transisi yang dirancang tetap memberikan pengalaman visual yang baik di seluruh perangkat.

Sebagai bagian dari desain situs web yang responsif, penggunaan fungsi waktu transisi dapat mempercepat atau memperlambat respons terhadap interaksi pengguna. Sebagai contoh, pada elemen yang berfungsi sebagai indikator atau pengingat, transisi yang cepat dapat memberikan kejelasan dalam setiap perubahan status, sementara transisi yang lebih lambat dapat memberi efek dramatis pada elemen-elemen yang lebih kompleks atau berlapis. Fungsi waktu transisi memberikan kebebasan dalam mengatur tempo dan ritme perubahan, memberikan fleksibilitas kepada desainer web untuk menciptakan elemen yang lebih interaktif dan memikat perhatian.

Meskipun demikian, meskipun penggunaan fungsi waktu transisi memberi banyak keuntungan, penting untuk tidak mengabaikan kesederhanaan. Penerapan waktu transisi yang terlalu rumit atau penggunaan beberapa fungsi waktu transisi dalam satu elemen yang sama dapat membuat pengalaman pengguna menjadi membingungkan dan mengurangi kenyamanan visual. Oleh karena itu, penggunaan fungsi waktu transisi harus selalu mempertimbangkan keseimbangan antara efek visual dan fungsionalitas.

Secara keseluruhan, fungsi waktu transisi dalam elemen HTML memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas tampilan dan interaksi situs web. Pengaturan waktu transisi yang tepat dapat memperkaya pengalaman pengguna, memberikan kesan yang lebih hidup dan menyenangkan. Namun, penting untuk menggunakan fungsi ini secara bijak, dengan mempertimbangkan kecepatan perangkat, kesederhanaan desain, dan pengujian lintas platform untuk memastikan performa yang optimal. Dengan cara ini, fungsi waktu transisi dapat menjadi alat yang sangat berharga dalam menciptakan situs web yang menarik dan responsif.

Artikel ini akan dibaca oleh: Dhita Citra Mardyana, Dian Amaliana, Diyah Ayu Fatmawati, Dwi Anggraini, dan Ega Ayu Tri Paningsih.

5 komentar untuk "Mengatur Waktu Transisi HTML animationTimingFunction Style DOM"

  1. Jenis browser apa saja yang dapat digunakan untuk mengaktifkan properti animationTimingFunction Style DOM pada HTML?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berikut adalah beberapa jenis browser yang dapat digunakan untuk mengaktifkan properti animationTimingFunction Style DOM pada HTML:
      1. Chrome 43.0
      2. Firefox 16.0, 5.0 -moz-
      3. Safari 9.0
      4. Opera 30

      Hapus
  2. Apa yang dimaksud dengan properti animationTimingFunction Style DOM pada HTML?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Properti AnimationTimingFunction Style DOM pada HTML digunakan untuk menentukan kurva kecepatan dari suatu animasi yang akan dijalankan.

      Kurva kecepatan tersebut digunakan untuk menentukan waktu yang akan digunakan animasi untuk mengubah dari satu set sytle CSS tertentu ke set Style CSS lainnya.

      Kurva kecepatan pada properti AnimationTimingFunction juga digunakan untuk membuat proses perubahan atau transisi menjadi lebih halus.

      Hapus
    2. Properti animationTimingFunction Style DOM pada HTML digunakan untuk menentukan cara animasi berkembang selama siklusnya. Properti ini melakukan proses tersebut dengan cara mengatur dan mengembalikan kurva kecepatan untuk sebuah animasi yang sedang dijalankan.

      Kurva kecepatan digunakan untuk menentukan seberapa mulus transisi dengan penentuan waktu yang dibutuhkan animasi untuk berpindah dari satu kondisi ke kondisi lainnya yang telah ditentukan.

      Hapus

Hubungi admin melalui Wa : +62-896-2414-6106

Respon komentar 7 x 24 jam, mohon bersabar jika komentar tidak langsung dipublikasi atau mendapatkan balasan secara langsung.

Bantu admin meningkatkan kualitas blog dengan melaporkan berbagai permasalahan seperti typo, link bermasalah, dan lain sebagainya melalui kolom komentar.

- Ikatlah Ilmu dengan Memostingkannya -