Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengembalikan Nilai Tinggi Gulir HTML Menggunakan scrollHeight DOM

Properti scrollHeight DOM pada HTML digunakan untuk mengembalikan nilai height dari suatu elemen. Properti scrollHeight juga menyertakan ukuran padding dan konten yang tidak terlihat pada layar selama overflow tetapi tidak termasuk ukuran border, scrollbar, atau margin. Properti scrollHeight merupakan properti read-only.


Sebelum memahami lebih dalam materi tentang Mengembalikan Nilai Tinggi Gulir HTML Menggunakan scrollHeight DOM, terlebih dahulu pelajari materi tentang: Mengganti Node Child HTML Menggunakan replaceChild DOM, Menghapus Node Child HTML Menggunakan removeChild DOM, dan Menghapus Node Atribut HTML removeAttributeNode DOM.

Sintak: element.scrollHeight

Return Values: Berfungsi untuk mengembalikan nilai height dari konten elemen dalam satuan pixel.

Contoh:

<!DOCTYPE html>

<html>

 

<head>

<title>

Properti scrollHeight DOM HTML

</title>

 

<style>

#MKN 

{

width: 250px;

height: 100px;

overflow: auto;

margin: auto;}

 

#content 

{

height: 300px;

padding: 10px;

background-color: green;

color: white;}

</style>

 

<!-- script untuk menemukan 

scroll height -->

<script>

function Bonns() 

{

var doc = document.getElementById("content");

var x = doc.scrollHeight;

document.getElementById ("p").innerHTML

= "Height: " + x + "px";

}

</script>

</head>

 

<body style = "text-align: center;">

 

<h1 

style = "color:green;">

Blog Elfan

</h1>

 

<h2>

Properti scrollHeight DOM

</h2>

 

<button 

onclick="Bonns()">

Click me!

</button>

 

<br><br>

 

<div id = "MKN">

<div id = "content">

Text content...

</div>

</div>

 

<p id = "p"></p>

 

</body>

 

</html>

Output:

Blog Elfan

Properti scrollHeight DOM



Teks Konten...

Pengaturan elemen dalam sebuah dokumen daring sering kali memerlukan perhatian khusus terhadap tata letak dan dimensi. Salah satu aspek yang sering diperhatikan adalah tinggi elemen, terutama ketika elemen tersebut memiliki konten yang melampaui batas yang terlihat. Salah satu cara untuk mengetahui tinggi total sebuah elemen yang mencakup semua kontennya, baik yang terlihat maupun tersembunyi, adalah dengan menggunakan sifat tinggi gulir. Tinggi gulir merupakan sebuah pengukuran yang menunjukkan jumlah ruang vertikal total yang ditempati oleh konten sebuah elemen. 

Ketika elemen memiliki konten yang lebih panjang dibandingkan tinggi tampilan elemen itu sendiri, konten tersebut biasanya digulirkan agar dapat diakses. Tinggi gulir memberikan informasi penting karena tidak hanya mencakup tinggi elemen yang terlihat, tetapi juga bagian konten yang tersembunyi. Dengan mengetahui tinggi gulir, pengembang dapat mengatur tata letak dengan lebih akurat, menyesuaikan ukuran elemen, atau menentukan apakah elemen membutuhkan pengguliran tambahan.  

Pada pengelolaan dokumen berbasis web, tinggi gulir dapat diperoleh menggunakan sifat yang tersedia dalam struktur dokumen. Sifat ini berguna dalam berbagai situasi, seperti ketika ingin memastikan seluruh konten terlihat tanpa pengguliran atau ketika perlu mengetahui total tinggi elemen untuk keperluan penghitungan tata letak dinamis. Tinggi gulir mencerminkan dimensi aktual dari konten elemen, tidak terbatas hanya pada bagian yang saat ini terlihat oleh pengguna.  

Tinggi gulir dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan pengembangan. Misalnya, dalam pembuatan elemen yang memuat konten dinamis, tinggi gulir memungkinkan pengembang untuk memastikan semua konten tertata rapi tanpa ada bagian yang terpotong. Selain itu, tinggi gulir sering dimanfaatkan untuk menyesuaikan tampilan antarmuka, seperti membuat efek gulir yang lebih interaktif atau menyelaraskan elemen lain berdasarkan dimensi aktual konten.  

Pada elemen yang memiliki batang gulir, tinggi gulir umumnya lebih besar dibandingkan tinggi elemen itu sendiri. Hal ini karena tinggi gulir mencakup seluruh konten, termasuk bagian yang tidak terlihat akibat pengguliran. Jika tidak ada batang gulir, tinggi gulir biasanya sama dengan tinggi elemen. Informasi ini penting dalam memastikan konten tetap dapat diakses meskipun tata letak elemen berubah-ubah.  

Penggunaan tinggi gulir juga dapat membantu dalam memantau atau melacak aktivitas pengguna. Dalam beberapa aplikasi, seperti pelacak kemajuan membaca atau sistem pembelajaran daring, tinggi gulir memungkinkan pengembang untuk menentukan seberapa jauh pengguna telah menggulirkan halaman. Dengan cara ini, aplikasi dapat memberikan umpan balik yang relevan kepada pengguna berdasarkan posisi dalam dokumen.  

Dalam dunia pengembangan web, tinggi gulir sering digunakan bersama dengan sifat lain untuk menciptakan tata letak yang responsif. Tinggi gulir dapat digabungkan dengan properti dimensi lainnya, seperti tinggi klien atau tinggi offset, untuk memastikan antarmuka yang fleksibel dan dapat menyesuaikan ukuran tampilan dengan baik. Hal ini sangat bermanfaat ketika bekerja pada proyek yang harus kompatibel dengan berbagai ukuran perangkat.  

Penggunaan tinggi gulir tidak hanya berguna pada elemen tunggal, tetapi juga dalam skala yang lebih besar. Misalnya, pada dokumen yang memiliki beberapa bagian dengan panjang yang bervariasi, tinggi gulir dapat digunakan untuk menentukan dimensi masing-masing bagian secara akurat. Dengan demikian, pengembang dapat memastikan bahwa konten di setiap bagian dokumen tersusun dengan baik dan terlihat sempurna oleh pengguna.  


Pengelolaan tinggi gulir juga penting dalam menjaga performa halaman. Ketika sebuah halaman memuat banyak elemen yang memiliki konten panjang, tinggi gulir dapat digunakan untuk mengoptimalkan proses rendering. Dengan mengetahui tinggi gulir, pengembang dapat menyesuaikan pengaturan elemen sehingga halaman tetap berjalan dengan lancar tanpa gangguan yang berarti.  

Pada kasus tertentu, tinggi gulir juga dapat membantu dalam menyesuaikan elemen yang memuat konten yang berubah secara dinamis. Misalnya, ketika elemen menerima konten tambahan melalui tindakan pengguna, tinggi gulir dapat digunakan untuk menentukan apakah pengguliran diperlukan atau apakah elemen perlu diperbesar untuk menampung konten tambahan tersebut.  

Dengan memahami konsep tinggi gulir dan cara menggunakannya dalam dokumen daring, pengembang memiliki alat yang berguna untuk meningkatkan kualitas tata letak dan pengalaman pengguna. Tinggi gulir memberikan solusi untuk berbagai tantangan dalam pengelolaan elemen yang memiliki konten melampaui batas yang terlihat. Hal ini memungkinkan dokumen menjadi lebih fleksibel, interaktif, dan responsif terhadap berbagai kebutuhan pengguna.  

Melalui pemahaman dan penerapan tinggi gulir, pengembang dapat memastikan dokumen dan elemen yang dirancang selalu tampil optimal. Baik untuk kebutuhan estetika, kenyamanan pengguna, atau fungsionalitas tambahan, tinggi gulir memberikan kontribusi besar dalam menjaga kualitas dan performa antarmuka yang dirancang. Dengan demikian, pengembang dapat menciptakan pengalaman yang tidak hanya menarik tetapi juga efektif dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.  

Selain membantu dalam pengelolaan elemen, tinggi gulir juga sering digunakan dalam mekanisme pemuatan konten secara bertahap, yang dikenal sebagai pemuatan malas. Teknik ini memungkinkan konten hanya dimuat ketika diperlukan, misalnya saat pengguna menggulirkan halaman ke bawah. Dalam konteks ini, tinggi gulir menjadi faktor penting untuk menentukan kapan elemen tertentu harus dimuat. Dengan cara ini, sumber daya sistem dapat dihemat karena elemen yang tidak terlihat tidak akan dimuat lebih awal.  

Penerapan tinggi gulir juga bermanfaat dalam pengembangan efek animasi berbasis gulir. Dalam hal ini, tinggi gulir digunakan untuk menghitung posisi relatif elemen terhadap tampilan layar. Informasi ini kemudian dimanfaatkan untuk menciptakan efek visual yang dinamis, seperti elemen yang muncul secara perlahan atau bergerak mengikuti guliran pengguna. Efek semacam ini sering ditemukan dalam situs web modern yang menawarkan pengalaman visual lebih menarik.  

Dalam lingkungan desain responsif, tinggi gulir dapat dimanfaatkan untuk memastikan bahwa elemen-elemen yang berisi konten panjang tetap dapat beradaptasi dengan ukuran layar perangkat. Ketika sebuah elemen memiliki konten yang melebihi tinggi layar, tinggi gulir memungkinkan pengembang untuk menyesuaikan tata letak sehingga tetap nyaman digunakan. Hal ini menjadi semakin relevan dalam era perangkat seluler, dimana ukuran layar yang bervariasi menuntut fleksibilitas dalam desain.  

Selain itu, tinggi gulir juga dapat membantu mengelola elemen yang memiliki batas pengguliran khusus. Misalnya, dalam elemen yang berfungsi sebagai kotak gulir, tinggi gulir memberikan panduan untuk menambahkan atau menghapus konten tanpa memengaruhi pengalaman pengguna secara negatif. Dengan mengetahui tinggi gulir, pengembang dapat memastikan bahwa konten dalam kotak gulir tetap rapi dan dapat diakses sepenuhnya tanpa menimbulkan masalah estetika atau fungsional.  

Manfaat lain dari tinggi gulir adalah dalam pengembangan fitur navigasi. Dalam dokumen yang panjang, tinggi gulir dapat digunakan untuk menciptakan navigasi berbasis gulir, seperti tombol kembali ke atas atau indikator posisi pada halaman. Fitur ini memberikan kenyamanan tambahan bagi pengguna karena dapat dengan mudah memahami lokasi dalam dokumen serta berpindah ke bagian tertentu dengan lebih cepat.  

Dalam aplikasi berbasis data, tinggi gulir sering digunakan untuk memantau perubahan pada elemen yang memiliki konten dinamis. Misalnya, pada daftar yang terus bertambah, tinggi gulir memungkinkan pengembang untuk memastikan bahwa tata letak tetap stabil meskipun konten bertambah secara bertahap. Hal ini penting untuk menjaga keseragaman tampilan dan mencegah gangguan yang dapat memengaruhi pengalaman pengguna.  

Penggunaan tinggi gulir juga relevan dalam konteks pengelolaan halaman interaktif, seperti permainan daring atau aplikasi multimedia. Dalam aplikasi ini, tinggi gulir dapat digunakan untuk mengatur posisi elemen secara dinamis berdasarkan interaksi pengguna. Dengan cara ini, tinggi gulir menjadi salah satu alat penting yang membantu menciptakan pengalaman yang lebih personal dan menyenangkan.  

Sebagai bagian dari pengelolaan tata letak dan konten, tinggi gulir memberikan fleksibilitas yang sangat dibutuhkan dalam berbagai situasi pengembangan. Tinggi gulir tidak hanya membantu memastikan konten dapat diakses sepenuhnya, tetapi juga mendukung pengembangan fitur tambahan yang meningkatkan nilai sebuah halaman atau aplikasi. Dengan memanfaatkan tinggi gulir secara efektif, pengembang dapat menciptakan dokumen yang tidak hanya berfungsi dengan baik tetapi juga memberikan pengalaman pengguna yang unggul.  

Dalam kesimpulannya, tinggi gulir merupakan salah satu alat yang sangat berharga dalam pengembangan web modern. Melalui penggunaannya, berbagai masalah yang berkaitan dengan tata letak, pengguliran, dan konten dinamis dapat diatasi dengan lebih mudah. Dengan memahami cara kerja dan manfaat tinggi gulir, pengembang memiliki peluang untuk menciptakan dokumen yang lebih fleksibel, menarik, dan responsif terhadap kebutuhan pengguna. Tinggi gulir tidak hanya sekadar sebuah sifat dalam struktur dokumen, tetapi juga merupakan kunci untuk mengoptimalkan kualitas desain dan interaksi dalam dunia digital.  

Artikel ini akan dibaca oleh: Muchamad Bima Purnama, Muchamad Tegar Suseno, Muhamad Bayu Irawan, Muhammad Farhanudin, dan Muhammad Minaur Rohman.

6 komentar untuk "Mengembalikan Nilai Tinggi Gulir HTML Menggunakan scrollHeight DOM"

  1. Jenis browser apa saja yang dapat digunakan untuk mengaktifkan properti scrollHeight DOM pada HTML?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berikut beberapa jenis browser yang dapat digunakan untuk mengaktifkan properti scrollHeight DOM pada HTML:
      1. Google Chrome 4.0
      2. Internet Explorer 8.0
      3. Firefox 3.0
      4. Opera
      5. Safari 4.0

      Hapus
  2. Apa fungsi dari properti scrollHeight DOM pada HTML?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Properti scrollHeight DOM pada HTML berfungsi untuk mengembalikan nilai tinggi keseluruhan dari suatu elemen dalam satuan pixel, juga termasuk nilai padding, tetapi tidak termasuk nilai border, scrollbar, atau margin.

      Catatan: gunakan nilai properti scrollWidth untuk mengembalikan nilai dari keseluruhan lebar pada elemen.

      Hapus
  3. Apa perbedaan antara properti scrollHeight dan clientHeight DOM pada HTML?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pada clientHeight, berfungsi untuk mengembalikan nilai ketinggian elemen HTML yang termasuk juga nilai padding dalam satuan pixel tetapi tidak termasuk nilai margin, border, dan nilai scrollbar height. Sedangkan scrollHeight berfungsi untuk mengembalikan nilai ketinggian dari konten yang terlampir dalam elemen HTML yang juga termasuk nilai padding, tetapi tidak termasuk nilai margin, border, dan scrollbar.

      Hapus

Hubungi admin melalui Wa : +62-896-2414-6106

Respon komentar 7 x 24 jam, mohon bersabar jika komentar tidak langsung dipublikasi atau mendapatkan balasan secara langsung.

Bantu admin meningkatkan kualitas blog dengan melaporkan berbagai permasalahan seperti typo, link bermasalah, dan lain sebagainya melalui kolom komentar.

- Ikatlah Ilmu dengan Memostingkannya -