Asam Urat Beserta Penjelasan Medis dan Gejalanya
Artritis atau asam urat merupakan sebuah kondisi yang menyebabkan peradangan dan rasa sakit pada sendi yang terjadi pada jutaan orang yang ada di Indonesia.
Perawatan untuk artritis itu sendiri bervariasi bergantung pada jenis radang sendi yang sedang dialami oleh seseorang. Tujuan utama pengobatan artritis adalah untuk mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup dari penderitanya.
Sebelum mempelajari materi tentang Asam Urat Beserta Penjelasan Medis dan Gejalanya, terlebih dahulu pelajari materi tentang: SoftSkill Penting Untuk Dunia Kerja dan Penjelasannya, Kendala Penggunaan Energi Terbarukan dan Penjelasannya, dan Cara Menghilangkan Cegukan dan Penjelasannya.
Artritis merupakan suatu kondisi pembengkakan yang disertai rasa nyeri pada sendi-sendi yang ada pada tubuh manusia. Gejala utama artritis adalah rasa nyeri yang sangat dan kekakuan sendi, yang seiring waktu biasanya akan bertambah buruk ketika tubuh seseorang semakin menua. Jenis radang sendir yang paling umum terjadi adalah osteoartritis dan artritis reumatoid.
Osteoartritis menyebabkan kondisi tulang seseorang menjadi rawan, dimana jaringan keras dan jaringan licin yang biasa menutupi atau melapisi ujung tulang tempat membentuk senjadi telah menjadi keropos atau rusak. Sedangkan artritis reumatoid merupakan penyakit dimana sistem kekebalan tubuh menyerang bagian persendian pada tubuh manusia, yang dimulai dari bagian lapisan sendi.
Kristal-kristal asam urat, yang terbentuk ketika terlalu banyak asam urat dalam darah, dapat menyebabkan penyakit asam urat atau artritis. Infeksi atau penyakit lain dapat kondisi ini biasanya adalah psoriaris atau lupus.
Individu yang mengalami kondisi kelebihan berat badan atau obesitas lebih mungkin untuk terkena penyakit osteoartritis lutut dibandingkan orang yang tidak mengalami kelebihan berat badan. Berat badan berlebih juga dapat memperburuk oesteoartritis lutut yang dideritanya. Berat badan berlebih akan memberikan tekanan lebih besar pada persendian seseorang, terutama pada sendi yang berfungsi untuk menahan beban tubuh yang berat seperti pada bagian pinggul atau lutut.
Baca Juga:
Tetap bergerak aktif, mengatur berat badan pada ukuran ideal, dan mengubah pola makan secara teratur dan sehat merupakan beberapa cara alami untuk meringankan nyeri pada radang sendi. Beberapa terapi alternatif juga dapat untuk membantu dengan meningkatkan kelenturan atau menghilangkan kekakuan dan pembengkakan yang disebabkan oleh artritis tesebut.
Namun, apakah penyakit sendi kaku dan berderit adalah sesuatu yang sudah pasti tidak dapat dihindari?
Apa yang membuat Asam urat banyak terjadi pada manusia utamanya pada orang-orang lanjut usia, dan mengapa belum bisa ditemukan obat yang dapat mengatasi kondisi tersebut?
Rintangan pertama yang harus dihadapi untuk dapat mengatasi penyakit ini adalah spektrum penyakit asam urat mencakup lebih dari 100 kondisi artritik yang berbeda-beda. Semua kondisi ini memiliki gejala rasa sakit dan peradangan yang terjadi pada daerah persendian manusia, namun memiliki sumber dan keparahan yang sangat bervariasi bergantung pada berbagai faktor yang mengikutinya. Bahkan tipe yang paling sering ditemui adalah tipe osteoartritis, yang lebih sulit dicegah daripada yang diperkirakan.
Asam urat terbatas pada usia tua merupakan sebuah miskonsepsi umum yang terjadi di masyarakat. Sumber dari osteoartritis sering berkaitan dengan pola hidup terdahulu yang sering dijalani oleh pasien, bahkan mulai dari cedera sendi yang hanya terlihat biasa. Dimana setelah benturan pada bagian tersebut, maka sel-sel imun kemudian masuk untuk membersihkan dan memperbaiki kerusakan dengan mengeluarkan enzim-enzim tertentu kebagian yang mengalami benturan, termasuk matriks metaloproteinase dan aggrecanase. Enzim-enzim ini membersihkan jaringan yang rusak dan dapat memicu peradangan.
Meskipun pembengkakan cepat ini dapat menjaga sendi dari cidera yang lebih parah selama proses pemulihan, namun jaringan-jaringan yang tidak mengalami penyembuhan secara benar dapat menyebabkan sel-sel imun tetap tinggal pada bagian yang cidera tersebut. Enzim-enzim yang secara terus menerus dilepaskan kemudian mulai menghancurkan bagian tulang rawan, melemahkan sendi dan kelak menyebabkan asam urat.
Namun, tidak semua bentuk asam urat selalu berhubungan dengan cedera olahraga. Contohnya rematik, yang menimpa sekitar 1,3 juta orang dewasa di Amerika. Kondisi ini sebenarnya merupakan suatu penyakit yang sifatnya autoimun, dimana autoantibodi tiba-tiba menyerang protein yang diproduksi oleh tubuh itu sendiri yang disekresikan oleh sel-sel tulang rawan. Penyebab dari kejadian tersebut masih belum bisa diketahui secara pasti.
Kejadian tersebut menyebabkan tubuh menganggap jaringan sendi yang ada pada tubuh manusia itu sendiri sebagai benda asing atau bukan bagian dari tubuh manusia. Karena hal tersebut, maka sel-sel imun masuk ke dalam bagian persendian manusia, meskipun tidak ada jaringan yang mengalami kerusakan pada bagian tubuh manusia tersebut. Respons ini akan memicu peradangan yang bersifat kronis, yang dapat menghancurkan tulang keras dan tulang rawan pada tubuh manusia yang mengalami gejala autoimun tersbut.
Pada kondisi lain, yaitu spondyloarthritis, terdapat kesamaan dengan kedua kondisi yang telah dibahas sebelumnya, dimana pasien mengalami peradangan secara berkelanjutan pada bagian sendi-sendi serta pada tempat melekatnya ligamen dan tendon pada tulang, bahkan tanpa adanya penyebab cedera awal yang memicu kondisi tersebut. Karena kondisi peradangan tersebut, maka hal ini kemudian memicu produksi enzim-enzim secara berlebih dan juga terjadi degradasi seperti pada kondisi osteoartritis, namun kondisi tersebut juga dapat dipicu oleh protein peradangan lain yang dikenal dengan sebutan sitokin.
Selagi enzim-enzim menggerogoti tulang rawan, tubuh manusia berusaha untuk menstabilkan kondisi sendi-sendi yang lebih kecil dengan menyatukan sendi-sendi tersebut. Proses ini terkadang menyebabkan pembentukan taji pada tulang manusia, yang juga dapat menyebabkan terjadi kondisi kekakuan hebat dan rasa sakit pada bagian sendi itu sendiri.
Apa yang membuat Asam urat banyak terjadi pada manusia utamanya pada orang-orang lanjut usia, dan mengapa belum bisa ditemukan obat yang dapat mengatasi kondisi tersebut?
Rintangan pertama yang harus dihadapi untuk dapat mengatasi penyakit ini adalah spektrum penyakit asam urat mencakup lebih dari 100 kondisi artritik yang berbeda-beda. Semua kondisi ini memiliki gejala rasa sakit dan peradangan yang terjadi pada daerah persendian manusia, namun memiliki sumber dan keparahan yang sangat bervariasi bergantung pada berbagai faktor yang mengikutinya. Bahkan tipe yang paling sering ditemui adalah tipe osteoartritis, yang lebih sulit dicegah daripada yang diperkirakan.
Asam urat terbatas pada usia tua merupakan sebuah miskonsepsi umum yang terjadi di masyarakat. Sumber dari osteoartritis sering berkaitan dengan pola hidup terdahulu yang sering dijalani oleh pasien, bahkan mulai dari cedera sendi yang hanya terlihat biasa. Dimana setelah benturan pada bagian tersebut, maka sel-sel imun kemudian masuk untuk membersihkan dan memperbaiki kerusakan dengan mengeluarkan enzim-enzim tertentu kebagian yang mengalami benturan, termasuk matriks metaloproteinase dan aggrecanase. Enzim-enzim ini membersihkan jaringan yang rusak dan dapat memicu peradangan.
Namun, tidak semua bentuk asam urat selalu berhubungan dengan cedera olahraga. Contohnya rematik, yang menimpa sekitar 1,3 juta orang dewasa di Amerika. Kondisi ini sebenarnya merupakan suatu penyakit yang sifatnya autoimun, dimana autoantibodi tiba-tiba menyerang protein yang diproduksi oleh tubuh itu sendiri yang disekresikan oleh sel-sel tulang rawan. Penyebab dari kejadian tersebut masih belum bisa diketahui secara pasti.
Kejadian tersebut menyebabkan tubuh menganggap jaringan sendi yang ada pada tubuh manusia itu sendiri sebagai benda asing atau bukan bagian dari tubuh manusia. Karena hal tersebut, maka sel-sel imun masuk ke dalam bagian persendian manusia, meskipun tidak ada jaringan yang mengalami kerusakan pada bagian tubuh manusia tersebut. Respons ini akan memicu peradangan yang bersifat kronis, yang dapat menghancurkan tulang keras dan tulang rawan pada tubuh manusia yang mengalami gejala autoimun tersbut.
Pada kondisi lain, yaitu spondyloarthritis, terdapat kesamaan dengan kedua kondisi yang telah dibahas sebelumnya, dimana pasien mengalami peradangan secara berkelanjutan pada bagian sendi-sendi serta pada tempat melekatnya ligamen dan tendon pada tulang, bahkan tanpa adanya penyebab cedera awal yang memicu kondisi tersebut. Karena kondisi peradangan tersebut, maka hal ini kemudian memicu produksi enzim-enzim secara berlebih dan juga terjadi degradasi seperti pada kondisi osteoartritis, namun kondisi tersebut juga dapat dipicu oleh protein peradangan lain yang dikenal dengan sebutan sitokin.
Selagi enzim-enzim menggerogoti tulang rawan, tubuh manusia berusaha untuk menstabilkan kondisi sendi-sendi yang lebih kecil dengan menyatukan sendi-sendi tersebut. Proses ini terkadang menyebabkan pembentukan taji pada tulang manusia, yang juga dapat menyebabkan terjadi kondisi kekakuan hebat dan rasa sakit pada bagian sendi itu sendiri.
Meskipun ada banyak faktor yang menjadi penyebab asam urat, namun perawatan yang tersedia saat ini telah dirancang untuk dapat mengatasi gejala yang lebih spesifik, ketimbang menangani penyebab utamanya yang lebih bersifat umum. Dimulai dari teknik MACI yang menjanjikan, yang dilakukan dengan cara mengambil sel-sel tulang rawan guna menumbuhkan jaringan pengganti pada bagian yang telah diambil tersebut. Hingga teknik yang disebut mikrofraktur, yaitu dengan membuat lubang-lubang kecil pada bagian tulang, yang dapat memicu sel-sel punca pada sum-sum tulang dapat keluar dan membentuk tulang rawan baru. Dan sebagai usaha terakhir, penderita tulang rawan yang sudah mengalami aus juga dapat menjalani penggantian keseluruhan sendi yang dimiliki oleh penderita itu sendiri.
Namun di luar dari semua upaya tersebut, penyebab di balik asam urat autoimun masih memberikan tantangan pengobatan yang unik bagi para penelitinya. Para ilmuwan sedang mengembangkan terapi untuk dapat memblokir TNF-alfa, yang merupakan salah satu protein utama yang menyebabkan terjadinya peradangan pada rematik. Namun pendekatan ini hanya dapat mengobati gejalanya saja, bukan penyebabnya utamanya.
Sementara itu, beberapa pertahanan terbaik terhadap asam urat adalah gaya hidup sehat yang diterapkan oleh individu itu sendiri, seperti:
Beberapa perilaku melawan asam urat ini dapat membantu manusia dalam menjalani kehidupannya lebih lama selagi para ilmuwan secara terus-menerus dan konsisten melakukan riset dan mengembangkan obat dan perawatan untuk dapat mengobati berbagai macam kondisi 'nyeri' itu sendiri.
Namun di luar dari semua upaya tersebut, penyebab di balik asam urat autoimun masih memberikan tantangan pengobatan yang unik bagi para penelitinya. Para ilmuwan sedang mengembangkan terapi untuk dapat memblokir TNF-alfa, yang merupakan salah satu protein utama yang menyebabkan terjadinya peradangan pada rematik. Namun pendekatan ini hanya dapat mengobati gejalanya saja, bukan penyebabnya utamanya.
Sementara itu, beberapa pertahanan terbaik terhadap asam urat adalah gaya hidup sehat yang diterapkan oleh individu itu sendiri, seperti:
- Menjaga berat badan pada angka normal sehat untuk mengurangi tekanan pada sendi.
- Olahraga ringan seperti yoga atau bersepeda.
- Dan menghindari rokok.
Beberapa perilaku melawan asam urat ini dapat membantu manusia dalam menjalani kehidupannya lebih lama selagi para ilmuwan secara terus-menerus dan konsisten melakukan riset dan mengembangkan obat dan perawatan untuk dapat mengobati berbagai macam kondisi 'nyeri' itu sendiri.
Referensi Tambahan:
- Ciri-Ciri Ikan yang Menakjubkan dalam Berbagai Keragamannya
- Ciri-Ciri Ayam: Keajaiban Biologi di Dunia Unggas
- Memahami Ekosistem Sebagai Fondasi Kehidupan di Bumi
- Hilirisasi Digital dan Transformasi Mendalam dalam Era Digital
- Manfaat Belajar Informatika dalam Era Digital
- Clickbait dan Seni Menggoda Pembaca dalam Dunia Digital
- Algoritma Komputer Beserta Fondasi dan Signifikansinya dalam Dunia Komputasi
Artikel ini didedikasikan kepada: Shofi Ayu Iftianisa, Siti Chotijah, Sofiesha Nurma Nuranita, Syahrul Musta'Iin, dan Teguh Ryan Darmawan.
5 komentar untuk "Asam Urat Beserta Penjelasan Medis dan Gejalanya"
Hubungi admin melalui Wa : +62-896-2414-6106
Respon komentar 7 x 24 jam, mohon bersabar jika komentar tidak langsung dipublikasi atau mendapatkan balasan secara langsung.
Bantu admin meningkatkan kualitas blog dengan melaporkan berbagai permasalahan seperti typo, link bermasalah, dan lain sebagainya melalui kolom komentar.
- Ikatlah Ilmu dengan Memostingkannya -
- Big things start from small things -
Katanya penyebab asam urat itu karena sering makan daging kambing.
BalasHapusKlo ditempatku, katanya klo keseringan mandi malam bakal kena rematik.
BalasHapusMenurut saya, dari beberapa tips yang diberikan, cara yang paling efektif itu ya olahraga, ibaratnya sepeda klo keseringan disimpan, pasti bakal berkarat, begitu juga dengan manusia, klo kurang gerak, lama-lama malah muncul karatan yang bikin susah gerak.
BalasHapusIya bener tuh, temen saya sekantor baru usia sekitar 45an udah kena asam urat, tapi yang aneh katanya pola hidupnya sehat.
BalasHapusAda yang bilang klo asam urat itu juga ada faktor keturunannya, soalnya temen saya bapaknya ada yang punya penyakit kolesterol, trus anak2nya ada kena asam urat.
BalasHapus