Teori Kecerdasan Ganda dan Penjelasannya
Teori Kecerdasan Ganda merupakan teori kecerdasan yang dikemukakan oleh Howard Gardner pada tahun 1983. Dimana pada teorinya, Gardner mempertanyakan makna dari kecerdasan yang dipahami sebagai suatu entitas tunggal yang hanya menghasilkan satu faktor saja, dan hanya dapat diukur secara sederhana melalui tes IQ. Menurut Gardner kecerdasan adalah suatu kapasitas untuk menyelesaikan masalah atau suatu produk kebiasaan yang memiliki suatu nilai dari sudut pandang satu atau lebih dari suatu kebudayaan. Gardner berpendapat bahwa kecerdasan seharusnya dapat didefinisikan dalam hal rangkaian operasi pemrosesan yang berbeda yang memungkinkan individu untuk memecahkan suatu permasalahan, menciptakan suatu produk atau karya, dan menemukan suatu pengetahuan baru dalam suatu rangkaian aktifitas nilai budaya yang berbeda-beda.
Sebelum mempelajari materi tentang Teori Kecerdasan Ganda dan Penjelasannya, terlebih dahulu pelajari materi tentang: Mengapa Toleransi Sangat Penting Bagi Keberagaman Bangsa Indonesia, Masa Pubertas dan Pencarian Identitas Diri, dan Definisi Kecerdasan dan Penjelasannya.
tiga, Kecerdasan logika atau matematis, merupakan bentuk kecerdasan dalam hal analisis masalah, pengenalan pola, kemampuan menghitung matematika, mengambil suatu alasan dan deduksi ilmiah, dan memahami hubungan antara sebab dan akibat dari suatu hasil yang bersifat nyata. Bentuk kecerdasan tersebut dapat dilihat dari kemampuan seorang individu dalam menganalisis kemampuan kerja komputer, memberikan penilaian dari suatu bisnis atau proporsi, menciptakan sebuah proses, merancang strategi untuk mencapai suatu tujuan, dan kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan secara matematis dan terukur untuk menciptakan sebuah proses dalam suatu pengukuran permasalahan tertentu. Beberapa bidang pekerjaan yang cocok dengan kemampuan kecerdasan ini adalah analis, bankir, akuntan, programmer, insinyur, periset, saintis, dan lain sebagainya.
empat, Kecerdasan bodyly atau kinestetik, merupakan bentuk kecerdasan dalam hal koordinasi mata dan tubuh, kemampuan ketangkasan, dan keseimbangan dan kemampuan fisik. Bentuk kecerdasan tersebut dapat dilihat dari kemampuan mengatur dan mengangkat barang pada suatu ruangan, mendemonstrasikan teknik olahraga tertentu, ketahanan fisik dalam melakukan suatu aktifitas berulang pada waktu tertentu. Beberapa bidang pekerjaan yang cocok dengan kemampuan kecerdasan ini adalah antropologis, atlet, ahli biologi, dancer, geologis, intrumentalis, perawat, guru atau pelatih olahraga, dan lain sebagainya.
lima, Kecerdasan musik atau ritmik, merupakan bentuk kecerdasan dalam hal kesadaran, penerapan, dan penggunaan suara untuk mengenali suatu pola nada dan ritme, dan dapat memahaminya sekaligus menghubungkannya dengan perasaan. Bentuk kecerdasan tersebut dapat dilihat dari kemampuan menciptakan suatu media jingle, mengidentifikasi musik untuk suatu kondisi tertentu, mengenali dan menciptakan suatu nada. Beberapa bidang pekerjaan yang cocok dengan kemampuan kecerdasan ini adalah insinyur akustik, komposer, DJ, entertainer, analis suara dan lingkungan, produser musik, penyanyi, seniman musik, dan lain sebagainya.
enam, Kecerdasan interpersonal, merupakan bentuk kecerdasan dalam berhubungan dengan orang lain, serta memiliki kemampuan untuk menginterpretasikan perilaku dan memahami hubungan komunikasi antara satu individu dengan individu lainnya dalam suatu kondisi atau lingkungan tertentu. Bentuk kecerdasan tersebut dapat dilihat dari kemampuan untuk merasakan kondisi atau perasaan orang lain (empati), melatih atau memberikan konseling untuk orang lain, mendemonstrasikan suatu perasaan melalui bahasa tubuh, dan menginterpretasikan perasaan atau mood dari bentuk ekspresi tertentu. Beberapa bidang pekerjaan yang cocok dengan kemampuan kecerdasan ini adalah pembuat iklan profesional, perawat, mentor dan pelatih, konselor, trainer, politisi, guru, dan lain sebagainya.
tujuh, Kecerdasan intrapersonal, merupakan bentuk kecerdasan dalam hal kebutuhan dan reaksi seseorang terhadap perubahan tempat kerja, dan hubungan antara seseorang dengan orang lain dan kemampuan dalam hal memahami dunia objektifitas personal atau diri sendiri. Bentuk kecerdasan tersebut dapat dilihat dari kemampuan seseorang dalam melakukan suatu pertimbangan dan membuat keputusan pribadi untuk mencapai suatu tujuan, serta kemampuan untuk mempertimbangkan dan memutuskan posisi sendiri dan mengaitkannya dengan suatu bentuk kecerdasan emosional. Beberapa bidang pekerjaan yang cocok dengan kemampuan kecerdasan ini adalah periset, ahli filosofi, ahli agama, dan lain sebagainya.
delapan, Kecerdasan naturalis, merupakan bentuk kecerdasan yang melibatkan seluruh pengetahuan yang terjadi antara individu dan dunia alami baik dalam hal pengenalan, penghargaan, dan pemahaman individu tersebut terhadap lingkungan alam. Dimana bentuk kecerdasan ini melibatkan kapasitas seperti kepekaan, kemampuan mengenali alam, dan fenomenanya, dan kemampuan untuk mengenali dan mengklasifikasikan berbagai flora dan fauna yang ditemukan atau dikenalinya. Bentuk kecerdasan tersebut dapat dilihat jika seorang individu sangat menyukai hewan, mengoleksi atau melihat tanaman, berpetualang, dan segala hal yang berkaitan dengan kegiatan interaksi alam. Beberapa bidang pekerjaan yang cocok dengan kemampuan kecerdasan ini adalah ahli biologi, aktifis lingkungan hidup, pemandu wisata, saintis, dan lain sebagainya.
sembilan, Kecerdasan eksistensi, merupakan bentuk kecerdasan untuk memahami secara sensitif terhadap suatu kapasitas, konsep, ataupun menjawab suatu bentuk pertanyaan yang lebih mendalam atau jangkauannya lebih luas tentang keberadaan atau eksistensi makhluk hidup dan manusia. Seperti makna tentang kehidupan, kematian, atau bagaimana seorang individu atau manusia dapat berada didunia. Bentuk kecerdasan ini juga dapat disebut sebagai bentuk kecerdasan bertanya, kecerdasan kosmik, kecerdasan spiritual, ataupun kecerdasan metafisika. Bentuk kecerdasan tersebut dapat dilihat dari kemampuan seseorang dalam melihat suatu bermasalahan dalam gambaran yang lebih besar atau luas, memiliki ketertarikan dalam mempertanyakan makna kehidupan dan kematian, kemiliki ketertarikan dalam dunia sosial dan lingkungan sekitar. Beberapa bidang pekerjaan yang cocok dengan kemampuan kecerdasan ini adalah ahli filosofi, teologis, kosmologis, dan lain sebagainya.
Dampak dari Teori Kecerdasan Ganda Terhadap Dunia Pendidikan
Berdasarkan buku dari Gardner yang berjudul 'Frames of Mind' yang dipublikasikan pada tahun 1983, mengemukakan bahwa terdapat tujuh tipe dari suatu kecerdasan, dimana hal ini kemudian direvisi kembali oleh Gardner yang kemudian menjadikannya berjumlah sembilan tipe dari suatu kecerdasan, yaitu sebagai berikut:
satu, Kecerdasan visual atau spasial, merupakan bentuk kecerdasan untuk mengkreasikan atau mencipta bentuk visual atau gambar dari suatu rangkaian imajinasi dan ekspresi, serta kemampuan dalam menghubungkan antara gambar dan makna dan juga hubungan antar ruang dan dampaknya. Kecerdasan tersebut dapat dilihat dari kemampuan untuk membuat suatu komposisi gambar fotografi, menciptakan suatu organisasi logo, perancangan bangungan, perancangan kostum, perancangan landscape, menginterpretasian makna lukisan, pengorganisasian ruang penyimpanan, dan melukis landscape. Beberapa bidang pekerjaan yang cocok dengan kemampuan kecerdasan ini adalah pada bidang arsitektur, seni, kartografer, perencanaan tata kota, insinyur, perancang grafis, inventor, fotografer, dan lain sebagainya.
dua, Kecerdasan verval atau linguistik, merupakan bentuk kecerdasan dalam hal menulis atau mengungkapkan kata-kata, menginterpretasikan dan menjelaskan sebuah ide melalui bahasa, dan memahami hubungan antara komunikasi dan makna. Kecerdasan tersebut dapat dilihat dari kemampuan dalam mengedit atau menyalin suatu kalimat atau tulisan, menyampaikan presentasi, menjelaskan segala kelebihan dan kekurangan suatu produk atau barang, menulis pidato, dan menulis surat untuk suatu institusi atau organisasi tertentu. Beberapa bidang pekerjaan yang cocok dengan kemampuan kecerdasan ini adalah copywriters, editor, penulis sejarah, jurnalis, pengacara, ahli bahasa, seniman puisi, orator, guru, trainer, penerjemah, presenter acara, penulis, dan lain sebagainya.
- Kecerdasan Visual atau Kecerdasan Spasial.
- Kecerdasan Verbal atau Kecerdasan Linguistik.
- Kecerdasan Logical atau Kecerdasan Matematis.
- Kecerdasan Bodily atau Kecerdasan Kinestetik.
- Kecerdasan Musik atau kecerdasan Ritmik.
- Kecerdasan Interpersonal.
- Kecerdasan Intrapersonal.
- Kecerdasan Naturalistik.
- Kecerdasan Eksistensial.
dua, Kecerdasan verval atau linguistik, merupakan bentuk kecerdasan dalam hal menulis atau mengungkapkan kata-kata, menginterpretasikan dan menjelaskan sebuah ide melalui bahasa, dan memahami hubungan antara komunikasi dan makna. Kecerdasan tersebut dapat dilihat dari kemampuan dalam mengedit atau menyalin suatu kalimat atau tulisan, menyampaikan presentasi, menjelaskan segala kelebihan dan kekurangan suatu produk atau barang, menulis pidato, dan menulis surat untuk suatu institusi atau organisasi tertentu. Beberapa bidang pekerjaan yang cocok dengan kemampuan kecerdasan ini adalah copywriters, editor, penulis sejarah, jurnalis, pengacara, ahli bahasa, seniman puisi, orator, guru, trainer, penerjemah, presenter acara, penulis, dan lain sebagainya.
Baca Juga:
tiga, Kecerdasan logika atau matematis, merupakan bentuk kecerdasan dalam hal analisis masalah, pengenalan pola, kemampuan menghitung matematika, mengambil suatu alasan dan deduksi ilmiah, dan memahami hubungan antara sebab dan akibat dari suatu hasil yang bersifat nyata. Bentuk kecerdasan tersebut dapat dilihat dari kemampuan seorang individu dalam menganalisis kemampuan kerja komputer, memberikan penilaian dari suatu bisnis atau proporsi, menciptakan sebuah proses, merancang strategi untuk mencapai suatu tujuan, dan kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan secara matematis dan terukur untuk menciptakan sebuah proses dalam suatu pengukuran permasalahan tertentu. Beberapa bidang pekerjaan yang cocok dengan kemampuan kecerdasan ini adalah analis, bankir, akuntan, programmer, insinyur, periset, saintis, dan lain sebagainya.
empat, Kecerdasan bodyly atau kinestetik, merupakan bentuk kecerdasan dalam hal koordinasi mata dan tubuh, kemampuan ketangkasan, dan keseimbangan dan kemampuan fisik. Bentuk kecerdasan tersebut dapat dilihat dari kemampuan mengatur dan mengangkat barang pada suatu ruangan, mendemonstrasikan teknik olahraga tertentu, ketahanan fisik dalam melakukan suatu aktifitas berulang pada waktu tertentu. Beberapa bidang pekerjaan yang cocok dengan kemampuan kecerdasan ini adalah antropologis, atlet, ahli biologi, dancer, geologis, intrumentalis, perawat, guru atau pelatih olahraga, dan lain sebagainya.
lima, Kecerdasan musik atau ritmik, merupakan bentuk kecerdasan dalam hal kesadaran, penerapan, dan penggunaan suara untuk mengenali suatu pola nada dan ritme, dan dapat memahaminya sekaligus menghubungkannya dengan perasaan. Bentuk kecerdasan tersebut dapat dilihat dari kemampuan menciptakan suatu media jingle, mengidentifikasi musik untuk suatu kondisi tertentu, mengenali dan menciptakan suatu nada. Beberapa bidang pekerjaan yang cocok dengan kemampuan kecerdasan ini adalah insinyur akustik, komposer, DJ, entertainer, analis suara dan lingkungan, produser musik, penyanyi, seniman musik, dan lain sebagainya.
enam, Kecerdasan interpersonal, merupakan bentuk kecerdasan dalam berhubungan dengan orang lain, serta memiliki kemampuan untuk menginterpretasikan perilaku dan memahami hubungan komunikasi antara satu individu dengan individu lainnya dalam suatu kondisi atau lingkungan tertentu. Bentuk kecerdasan tersebut dapat dilihat dari kemampuan untuk merasakan kondisi atau perasaan orang lain (empati), melatih atau memberikan konseling untuk orang lain, mendemonstrasikan suatu perasaan melalui bahasa tubuh, dan menginterpretasikan perasaan atau mood dari bentuk ekspresi tertentu. Beberapa bidang pekerjaan yang cocok dengan kemampuan kecerdasan ini adalah pembuat iklan profesional, perawat, mentor dan pelatih, konselor, trainer, politisi, guru, dan lain sebagainya.
tujuh, Kecerdasan intrapersonal, merupakan bentuk kecerdasan dalam hal kebutuhan dan reaksi seseorang terhadap perubahan tempat kerja, dan hubungan antara seseorang dengan orang lain dan kemampuan dalam hal memahami dunia objektifitas personal atau diri sendiri. Bentuk kecerdasan tersebut dapat dilihat dari kemampuan seseorang dalam melakukan suatu pertimbangan dan membuat keputusan pribadi untuk mencapai suatu tujuan, serta kemampuan untuk mempertimbangkan dan memutuskan posisi sendiri dan mengaitkannya dengan suatu bentuk kecerdasan emosional. Beberapa bidang pekerjaan yang cocok dengan kemampuan kecerdasan ini adalah periset, ahli filosofi, ahli agama, dan lain sebagainya.
delapan, Kecerdasan naturalis, merupakan bentuk kecerdasan yang melibatkan seluruh pengetahuan yang terjadi antara individu dan dunia alami baik dalam hal pengenalan, penghargaan, dan pemahaman individu tersebut terhadap lingkungan alam. Dimana bentuk kecerdasan ini melibatkan kapasitas seperti kepekaan, kemampuan mengenali alam, dan fenomenanya, dan kemampuan untuk mengenali dan mengklasifikasikan berbagai flora dan fauna yang ditemukan atau dikenalinya. Bentuk kecerdasan tersebut dapat dilihat jika seorang individu sangat menyukai hewan, mengoleksi atau melihat tanaman, berpetualang, dan segala hal yang berkaitan dengan kegiatan interaksi alam. Beberapa bidang pekerjaan yang cocok dengan kemampuan kecerdasan ini adalah ahli biologi, aktifis lingkungan hidup, pemandu wisata, saintis, dan lain sebagainya.
sembilan, Kecerdasan eksistensi, merupakan bentuk kecerdasan untuk memahami secara sensitif terhadap suatu kapasitas, konsep, ataupun menjawab suatu bentuk pertanyaan yang lebih mendalam atau jangkauannya lebih luas tentang keberadaan atau eksistensi makhluk hidup dan manusia. Seperti makna tentang kehidupan, kematian, atau bagaimana seorang individu atau manusia dapat berada didunia. Bentuk kecerdasan ini juga dapat disebut sebagai bentuk kecerdasan bertanya, kecerdasan kosmik, kecerdasan spiritual, ataupun kecerdasan metafisika. Bentuk kecerdasan tersebut dapat dilihat dari kemampuan seseorang dalam melihat suatu bermasalahan dalam gambaran yang lebih besar atau luas, memiliki ketertarikan dalam mempertanyakan makna kehidupan dan kematian, kemiliki ketertarikan dalam dunia sosial dan lingkungan sekitar. Beberapa bidang pekerjaan yang cocok dengan kemampuan kecerdasan ini adalah ahli filosofi, teologis, kosmologis, dan lain sebagainya.
Dampak dari Teori Kecerdasan Ganda Terhadap Dunia Pendidikan
- Pengajaran dan pembelajaran harus berfokus pada tiap-tiap kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didik atau individu.
- Para tenaga pendidik harus dilatih untuk menampilkan setiap pembelajaran yang berkaitan pada tiap-tiap jenis kecerdasan.
- Teori kecerdasan ganda harus dapat menyediakan jalur dari semua jenis kecerdasan yang akan dipelajari oleh peserta didik.
- Penilaian kecerdasan tidak boleh hanya mengacu pada satu jenis kecerdasan saja.
- Teori kecerdasan ganda memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dan berpikir dari berbagai sudut padang yang berbeda.
- Teori kecerdasan ganda memberikan para tenaga pengajar kerangka kerja konseptual untuk mengatur dan merefleksikan penilaian kurikulum dan praktik pedagogis.
- Memungkinkan untuk menyediakan suatu metode baru yang mungkin lebih baik dan lebih sesuai dengan kebutuhan pengajaran pada suatu kelas.
- Kurikulum harus dirancang sesuai dengan usia peserta didik dan bersifat fleksibel yang menyediakan banyak bentuk penilaian yang berbeda-benda.
- Setiap individu harus didorong untuk dapat menggunakan potensi kecerdasan yang dimilikinya dalam proses pembelajaran.
- Kegiatan instruksional harus menarik berbagai bentuk kecerdasan.
- Penilaian hasil belajar harus dapat menyediakan hasil data dari berbagai bentuk kecerdasan.
Referensi Tambahan:
- Mengapa Manusia Menciptakan Uang
- Mengapa Indonesia Disebut Negara Kepulauan
- Blogwalking Untuk Meningkatkan Trafik Blog
- Manfaat Sifat Malu dalam Islam
- Mengatasi Green Inflation untuk Mencapai Kelestarian Lingkungan
- Potensi dan Tantangan Food Estate Untuk Masa Depan Ketahanan Pangan Indonesia
- Manfaat Batu Granit dan Penjelasannya
Artikel ini didedikasikan kepada: Yulia Prastika, Yulika Pramesti Ningrum, Yusuf Dimas Nur Fitrayanto, Abdan Ghifari Asqo', dan Activian Prameswari.
6 komentar untuk "Teori Kecerdasan Ganda dan Penjelasannya"
Hubungi admin melalui Wa : +62-896-2414-6106
Respon komentar 7 x 24 jam, mohon bersabar jika komentar tidak langsung dipublikasi atau mendapatkan balasan secara langsung.
Bantu admin meningkatkan kualitas blog dengan melaporkan berbagai permasalahan seperti typo, link bermasalah, dan lain sebagainya melalui kolom komentar.
- Ikatlah Ilmu dengan Memostingkannya -
- Big things start from small things -
Suka makan itu kecerdasan apa ya?
BalasHapusMakan itu bukan bentuk kecerdasan, itu kodratnya manusia, klo ga makan ya mati,,
HapusDi Indonesia sebagian besar beranggapan bahwa kecerdasan matematis adalah segalanya, bahkan sistem pendidikan Indonesia sering tidak terlalu memerhatikan bentuk-benetuk pendidikan dari aspek kecerdasan lainnya.
BalasHapusPertanyaan saya, apakah seseorang yang tidak bisa menjawab pertanyaan agama yang diberikan disekolah, tetapi rajin menjalankan ritual keagamaannya masing-masing dinilai rendah dalam hal kecerdasan intrapersonalnya?
BalasHapusMenurut saya tergantung yang menilainya, klo yang menilainya manusia sudah pasti sifatnya sangat subjektif, tapi klo yang menilai tuhan, jawabnnya adalah waulahuallahm,, hehehe
HapusTerima kasih telah berbagi informasi berguna dengan kami. tolong terus berbagi seperti ini.
BalasHapus