. Proses melewatkan
Namun demikian, satu hal yang penting yang harus diingat adalah untuk melewatkan array multidimensi, array pertama tidak harus ditentukan, melainkan hanya array dimensi kedua saja yang harus diberikan.
Ketika kedua dimensi tersedia secara global baik sebagai makro ataupun sebagai konstanta global.
Contoh:#include <stdio.h>
const int M = 3;
const int N = 3;
void print(int arr[M][N])
{
int i, j;
for (i = 0; i < M; i++)
for (j = 0; j < N; j++)
printf("%d ", arr[i][j]);
}
int main()
{
int arr[][3] =
{
{1, 2, 3},
{4, 5, 6},
{7, 8, 9}
};
print(arr);
return 0;
}
Output:1 2 3 4 5 6 7 8 9
dua, Ketika hanya tersedia dimensi kedua sebagai tipe global baik sebagai makro ataupun sebagai konstanta global.
Contoh:#include <stdio.h>
const int N = 3;
void print(int arr[][N], int m)
{
int i, j;
for (i = 0; i < m; i++)
for (j = 0; j < N; j++)
printf("%d ", arr[i][j]);
}
int main()
{
int arr[][3] =
{
{1, 2, 3},
{4, 5, 6},
{7, 8, 9}
};
print(arr, 3);
return 0;
}
Output:1 2 3 4 5 6 7 8 9 tiga, Jika kompilator kompatibel dengan tipe C99
Pada bahasa C tipe C99, bahasa C dapat mendukung penggunaan variabel yang berukuran array untuk dapat dilewatkan hanya dengan melakukan penentuan dimensi dari variabel.
Contoh:// Program berikut dapat
// bekerja jika kompilator
// kompatibel dengan C99.
#include <stdio.h>
// n harus dilewatkan sebelum
// array 2D.
void print(int m, int n, int arr[][n])
{
int i, j;
for (i = 0; i < m; i++)
for (j = 0; j < n; j++)
printf("%d ", arr[i][j]);
}
int main()
{
int arr[][3] =
{
{1, 2, 3},
{4, 5, 6},
{7, 8, 9}
};
int m = 3, n = 3;
print(m, n, arr);
return 0;
}
Output:1 2 3 4 5 6 7 8 9 Namun, jika bahasa C yang digunakan tidak kompatibel dengan tipe C99, maka dapat menggunakan
method tertentu untuk dapat melewatkan variabel
array dengan tipe 2D.
empat, Menggunakan pointer tunggal
Pada contoh berikut ini, harus dilakukan
typecast array 2D ketika akan melewatkan
array menuju ke fungsi tertentu.
Contoh:#include <stdio.h>
void print(int *arr, int m, int n)
{
int i, j;
for (i = 0; i < m; i++)
for (j = 0; j < n; j++)
printf("%d ", *((arr+i*n) + j));
}
int main()
{
int arr[][3] =
{
{1, 2, 3},
{4, 5, 6},
{7, 8, 9}
};
int m = 3, n = 3;
// Juga dapat mencetak
// "print(&arr[0][0], m, n);"
print((int *)arr, m, n);
return 0;
}
Output:1 2 3 4 5 6 7 8 9 Baca Juga:
lima, Menggunakan konsep
pointer to arrayContoh:#include <stdio.h>
const int M = 3;
void print(int (*arr)[M])
{
int i, j;
for (i = 0; i < M; i++)
for (j = 0; j < M; j++)
printf("%d ", arr[i][j]);
}
int main()
{
int arr[][3] =
{
{1, 2, 3},
{4, 5, 6},
{7, 8, 9}
};
print(arr);
return 0;
}
Output:1 2 3 4 5 6 7 8 9 Dalam pemrograman C, array dua dimensi merupakan salah satu struktur data yang sering digunakan untuk menyimpan data dalam bentuk matriks atau tabel. Konsep array dua dimensi ini sangat berguna dalam berbagai aplikasi pemrograman, terutama ketika ada kebutuhan untuk menyimpan data dalam format grid atau tabel seperti data statistik, informasi koordinat, maupun peta. Array dua dimensi memfasilitasi penyimpanan data secara terstruktur, sehingga mempermudah akses dan manipulasi data dalam berbagai skenario.
Secara umum, array dua dimensi dalam bahasa C dapat diilustrasikan sebagai kumpulan dari beberapa array satu dimensi yang memiliki panjang atau jumlah elemen yang sama. Setiap elemen dalam array dua dimensi diindeks menggunakan dua indeks, yaitu indeks baris dan indeks kolom. Indeks ini memungkinkan pengaksesan data dalam setiap posisi tertentu pada tabel, sehingga memberikan fleksibilitas bagi pengembang untuk mengatur dan mengakses data sesuai kebutuhan.
Dalam penggunaannya, array dua dimensi sering kali dipakai sebagai parameter dalam suatu fungsi. Menggunakan array dua dimensi sebagai parameter pada fungsi memiliki banyak manfaat, termasuk memudahkan pengolahan data yang kompleks tanpa perlu melakukan deklarasi berulang-ulang. Saat array dua dimensi dijadikan parameter, fungsi tersebut dapat menerima input berupa matriks atau tabel data, kemudian melakukan operasi tertentu pada data tersebut, seperti perhitungan statistik atau pemetaan. Cara ini memungkinkan kode lebih terorganisir, efisien, dan modular karena logika manipulasi data dipisahkan dalam fungsi terpisah yang dapat digunakan berulang kali.
Dalam bahasa C, ketika array dua dimensi digunakan sebagai parameter, tipe data dan ukuran dari array tersebut perlu didefinisikan dengan tepat dalam parameter fungsi. Pendefinisian ini penting karena bahasa C membutuhkan informasi mengenai tipe data dan ukuran array untuk memastikan penggunaan memori yang sesuai. Sebagai contoh, apabila array dua dimensi memiliki ukuran tertentu untuk jumlah baris dan kolom, maka saat menjadi parameter fungsi, ukuran kolom biasanya harus tetap dideklarasikan agar compiler dapat mengenali batas-batas array. Dengan pendekatan ini, compiler mampu menangani pengaksesan elemen array secara efisien dan mencegah kesalahan saat pengaksesan memori.
Penggunaan array dua dimensi sebagai parameter sangat cocok dalam aplikasi yang memerlukan pengolahan data dalam jumlah besar dengan pola yang berulang, seperti pada pengolahan citra digital, simulasi matematika, dan aplikasi grafis. Dalam pengolahan citra digital, misalnya, setiap piksel dalam gambar dapat direpresentasikan sebagai elemen dalam array dua dimensi, di mana baris dan kolomnya menggambarkan posisi horizontal dan vertikal dari piksel tersebut. Dengan menggunakan fungsi yang menerima array dua dimensi sebagai parameter, berbagai transformasi atau filter pada citra digital dapat dilakukan dengan mudah dan terstruktur. Fungsi ini dapat mengakses setiap piksel dalam gambar, memodifikasi nilai-nilainya, dan menyimpan hasil pengolahan dengan efektif.
Selain itu, array dua dimensi sebagai parameter juga digunakan dalam operasi matematika yang kompleks, seperti pada pemrosesan matriks. Misalnya, dalam proses perkalian matriks, penjumlahan, atau invers matriks, array dua dimensi digunakan untuk menyimpan elemen-elemen matriks yang akan diolah. Setiap elemen matriks berada pada posisi yang spesifik berdasarkan indeks baris dan kolom, sehingga memudahkan pengembang untuk mengimplementasikan operasi matematika dengan efisien. Melalui pemanggilan fungsi dengan array dua dimensi sebagai parameter, berbagai operasi ini dapat dijalankan dengan mudah, tanpa harus menuliskan kembali logika pengolahan matriks.
Dalam konteks aplikasi grafis, array dua dimensi digunakan untuk menyimpan informasi mengenai koordinat atau piksel pada layar. Fungsi yang menerima array dua dimensi sebagai parameter sering kali digunakan dalam aplikasi grafis untuk menggambar objek, menentukan posisi piksel, atau melakukan transformasi tertentu pada koordinat. Dengan memanfaatkan array dua dimensi, proses perhitungan posisi piksel dapat dilakukan dengan lebih mudah, sehingga menghasilkan visualisasi yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi.
Salah satu keunggulan utama dari penggunaan array dua dimensi sebagai parameter adalah kemampuan untuk menghemat ruang memori dan meningkatkan efisiensi pengolahan data. Karena array dua dimensi memungkinkan pengaturan data dalam bentuk grid, struktur data ini tidak memerlukan alokasi memori tambahan seperti pada struktur data yang lebih kompleks. Hal ini sangat menguntungkan, terutama dalam lingkungan pemrograman yang memiliki keterbatasan memori, seperti pada perangkat tertanam atau aplikasi real-time yang membutuhkan kecepatan pemrosesan tinggi.
Walaupun penggunaan array dua dimensi sebagai parameter memiliki banyak keuntungan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah tentang cara mengelola ukuran array. Ketika ukuran array tidak didefinisikan dengan jelas atau terjadi kesalahan dalam menentukan indeks, dapat muncul masalah seperti akses di luar batas array (out-of-bounds access). Hal ini dapat menyebabkan aplikasi menjadi tidak stabil atau bahkan mengalami crash. Oleh karena itu, penting untuk selalu memastikan bahwa indeks array berada dalam rentang yang benar saat mengakses elemen-elemen di dalamnya.
Selain itu, meskipun array dua dimensi memberikan fleksibilitas dalam mengakses data dalam struktur grid, bahasa C tidak mendukung pengubahan ukuran array setelah deklarasi. Oleh karena itu, pada kasus tertentu di mana ukuran data dapat berubah-ubah, array dinamis atau pointer bisa menjadi solusi alternatif untuk meningkatkan fleksibilitas. Namun, perlu dicatat bahwa penggunaan pointer untuk menggantikan array dua dimensi memerlukan pemahaman lebih lanjut mengenai pengelolaan memori di C.
Penggunaan array dua dimensi sebagai parameter juga memiliki implikasi dalam performa aplikasi. Karena data dalam array dua dimensi disimpan dalam memori secara berurutan (row-major order), pengaksesan data yang tidak berurutan atau random dapat mempengaruhi kecepatan akses data. Pada beberapa kasus, hal ini dapat berdampak pada performa program, terutama ketika bekerja dengan data dalam jumlah besar atau ketika mengakses data secara berulang dalam proses perulangan. Oleh karena itu, optimalisasi algoritma yang melibatkan array dua dimensi, seperti dengan mengatur urutan akses data atau memanfaatkan cache, bisa membantu dalam meningkatkan performa.
Secara keseluruhan, penggunaan array dua dimensi sebagai parameter dalam bahasa C memberikan solusi yang efisien untuk mengelola data dalam struktur matriks atau tabel. Pendekatan ini memungkinkan penulisan kode yang lebih modular, memudahkan pengelolaan data kompleks, dan cocok untuk berbagai aplikasi yang membutuhkan akses data dalam bentuk grid. Meskipun terdapat beberapa tantangan dalam hal pengelolaan ukuran array dan performa, array dua dimensi tetap menjadi pilihan yang efisien dalam banyak situasi. Dalam pengembangan aplikasi yang membutuhkan operasi matriks, pengolahan citra, atau pemrosesan data dalam bentuk tabel, array dua dimensi sebagai parameter dapat mempermudah manipulasi data dan menghasilkan program yang lebih terstruktur serta mudah dikelola.
Apa yang dimaksud dengan array dua dimensi pada bahasa C?
BalasHapusArray dua dimensi dapat didefinisikan sebagai array dari array. Array dua dimensi atau array 2D diatur sebagai matriks yang dapat merepresentasikan kumpulan baris dan kolom. Namun, array 2D dibuat untuk mengimplementasikan struktur data yang mirip database relasional.
HapusApakah bahasa C membatasi penggunaan deklarasi array berukuran variabel, sedangkan pada C++ tidak? seperti pada contoh kondisi kasus 1.
BalasHapusTidak benar. C99 mengizinkan penggunaan array berukuran variabel.
HapusKenapa pada array 2D tidak perlu melewatkan dimensi apapun pada dimensi pertama?
BalasHapusContoh void fun(int a[], int n), dimana kompilator dapat melakukan kalkulasi yang berkaitan dengan elemen larik atau dimensi apapun pada a[1] tanpa perlu informasi dari dimensi apapun seperti, addr a[1]=(addr of a)*i*(size of int).
HapusMengapa perlu melewati minimal 2 dimensi untuk array 2D pada fungsi?
BalasHapusContoh, void fun(int a[][n], int m, int n), dimana untuk menghitung alamat a[i][j];
Hapusmaka, addr a[i][j] = addr of a + (i) * (jumlah cols) * (size of int) + j*(size of int) untuk array yang disimpan dalam baris.
Oleh karena itu, setidaknya memerlukan informasi jumlah kolom untuk dapat menghitung alamat yang berkaitan dengan elemen pada dimensi kedua array secara akurat.
Contoh progam yang ketika memberikan hasil yang salah, penggunaan array mestikanya menggunakan pointer atau double pointer. Pls check.
BalasHapusPada (arr + i*n) apakah dibutuhkan penggunaan tanda kurung atau hanya bisa menggunakan *(arr + i*n + j)?
BalasHapusDapat dilewatkan larik satu dimensi ke suatu fungsi dengan melewatkan alamat dasar atau alamat elemen pertama larik. Juga dapat diteruskan nama array yang setara dengan alamat dasar atau meneruskan alamat elemen pertama array seperti &array[0]. Demikian pula, dapat dilewatkan array multidimensi sebagai parameter formal.
HapusBisa beritahukan jenis kompilator yang kompatibel dengan C99?
BalasHapusSalah satu jenis kompilator yang kompatibel dengan C99 adalah kompilator gcc.
Hapus