Cita-cita Gita Rizky Salsabilla
Perkenalkan nama saya Gita Rizky Salsabilla. Saya adalah anak ke-4 dari 4 bersaudara. Saya lahir pada tanggal 23 Oktober 2007. Pada saat saya lahir, lahirnya saya bertepatan langsung dengan ulang tahun om saya.
Seperti yg saya katakan tadi, bahwa saya adalah anak ke-4 dari 4 bersaudara. kakak pertama saya adalah laki-laki, ia bernama Dimas Rizky Mahardika, ia adalah satu-satunya anak laki-laki dikeluarga saya. Dia sejak kecil sudah dekat dengan nenek saya, bahkan jika ingin minta dibelikan suatu barang, ia selalu merengek kepada nenek saya, dan nenek saya selalu menuruti apa yg kakak saya minta, bahkan hingga kakak pertama saya tumbuh dewasapun tetap dituruti jika ingin minta dibelikan sesuatu.
Saya juga punya kakak perempuan. Kakak perempuan saya ini anak ke-2 dari 4 bersaudara tentunya, ia bernama Anastasha Salma Aurelia. Sejak kecil ia sangat suka dengan yang namanya membaca. Bahkan saat dia baru saja menginjak usia 5 tahun, dia sudah memegang buku insiklopedia yang sangat tebal. Sejak kecil, ia sangat suka menonton Barbie dan Princess Disney. Hingga dia hafal dan paham alur cerita masing-masing Princess Disney, karena mama saya pada saat itu selalu memutarnya dengan dubbing bahasa inggris, jadi kakak ke-2 saya ini sangat pandai bahasa Inggris. Saya punya kakak perempuan yang bernama Stevany Tria Ramadhani, ia merupakan anak ke-3 dari 4 bersaudara. Sama seperti kakak ke-2 saya, ia juga pandai bahasa Inggris. Anak yang terakhir ialah saya, sejak kecil saya selalu dipakaikan pakaian tomboy, sayapun tak tau kenapa, katanya sih saya yang tidak nyaman ketika dipakaikan pakaian yang cantik-cantik. Pekerjaan ayah saya merupakan seorang wirausaha. Pekerjaan mama saya merupakan seorang pegawai swasta. Kami sekeluarga tinggal di perumahan PLN RT 05 RW 02.
Sebelum membaca tentang Cita-cita Gita Rizky Salsabilla, terlebih dahulu baca tentang: Cita-cita Eva Wijayakusuma Arintya, Cita-cita Fajar Nur Aini, dan Cita-cita Ferga Briliant An-nafi.
Ibu saya bernama Mulyani Prasetyaningsih, biasanya teman-teman ibu saya memanggilnya dengan nama kesayangannya yaitu Yance. Kata ibu saya nama "Yance" ini berawal dari teman ibu saya yang dari manado lalu, nama ibu saya yang awalnya dipanggil "bu Yani", sekarang dipanggil "bu Yance". Ibu saya dulunya adalah penari, sudah terlalu banyak berbagai tarian yg telah dilewati ibu saya. Berbagai piala perlombaan tari dari ibu saya sungguh membuat saya takjub. Kata ibu saya, bahkan lebih dari 50 nama tarianpun ibu saya sudah melewatinya. Ayah saya bernama A. Purwanto Nugroho. Teman-teman ayah saya biasanya memanggil ayah saya dengan menyebut "pakde" atau malah "pak boss" entah kenapa ada panggilan seperti itu. Apa mungkin karena ayah saya berbadan besar, jadi teman-temannya memanggilnya seperti itu.
Seperti yg saya katakan tadi, bahwa saya adalah anak ke-4 dari 4 bersaudara. kakak pertama saya adalah laki-laki, ia bernama Dimas Rizky Mahardika, ia adalah satu-satunya anak laki-laki dikeluarga saya. Dia sejak kecil sudah dekat dengan nenek saya, bahkan jika ingin minta dibelikan suatu barang, ia selalu merengek kepada nenek saya, dan nenek saya selalu menuruti apa yg kakak saya minta, bahkan hingga kakak pertama saya tumbuh dewasapun tetap dituruti jika ingin minta dibelikan sesuatu.
Saya juga punya kakak perempuan. Kakak perempuan saya ini anak ke-2 dari 4 bersaudara tentunya, ia bernama Anastasha Salma Aurelia. Sejak kecil ia sangat suka dengan yang namanya membaca. Bahkan saat dia baru saja menginjak usia 5 tahun, dia sudah memegang buku insiklopedia yang sangat tebal. Sejak kecil, ia sangat suka menonton Barbie dan Princess Disney. Hingga dia hafal dan paham alur cerita masing-masing Princess Disney, karena mama saya pada saat itu selalu memutarnya dengan dubbing bahasa inggris, jadi kakak ke-2 saya ini sangat pandai bahasa Inggris. Saya punya kakak perempuan yang bernama Stevany Tria Ramadhani, ia merupakan anak ke-3 dari 4 bersaudara. Sama seperti kakak ke-2 saya, ia juga pandai bahasa Inggris. Anak yang terakhir ialah saya, sejak kecil saya selalu dipakaikan pakaian tomboy, sayapun tak tau kenapa, katanya sih saya yang tidak nyaman ketika dipakaikan pakaian yang cantik-cantik. Pekerjaan ayah saya merupakan seorang wirausaha. Pekerjaan mama saya merupakan seorang pegawai swasta. Kami sekeluarga tinggal di perumahan PLN RT 05 RW 02.
Saya selalu memiliki motto hidup yaitu "dont shy, just shine" karena menurut saya hidup tak ada guna nya jika hanya malu-malu setiap saat, hidup adalah waktunya untuk kita bersinar untuk masa depan yang lebih baik lagi.
Pada saat saya memasuki kelas 1 SD atau sekolah dasar, pada saat itu saya sepertinya belum memiliki pikiran, saya berkelakuan sperti anak kecil. Seperti hanya bermain-main. Pada saat memasuki kelas 2 SD, sepertinya masih sama, tetap menganggap sekolah adalah area bermain, tetapi untungnya saya lumayan pintar dimatematika. Pada saat kelas 3, ternyata saya belum lancar membaca, saya diajari oleh guru kelas saya untuk membaca dengan cepat, dan lama kelamaan saya bisa membaca dengan tempo yg cepat.
Pada saat saya menduduki kelas 4 saya merasa terpuruk, karena saya merasa saya menjadi korban bully oleh orang yg merasa selalu ter-bully, hingga saya merengek ingin pindah sekolah, rasanya tidak ingin berangkat sekolah, dan lebih parahnya, keluarga saya malah berbelas kasih kepada yang mem-bully saya, karena yg mem-bully saya mempunyai tingkat ekonomi yang buruk.
Pada saat memasuki kelas 5 saya masih merasa menjadi korban bully, karena saya merasa pem-bully saya selalu menyebar fitnah tentang keluarga saya, hingga soal rumahpun ia ungkit-ungkit.
Pada saat saya memasuki kelas 1 SD atau sekolah dasar, pada saat itu saya sepertinya belum memiliki pikiran, saya berkelakuan sperti anak kecil. Seperti hanya bermain-main. Pada saat memasuki kelas 2 SD, sepertinya masih sama, tetap menganggap sekolah adalah area bermain, tetapi untungnya saya lumayan pintar dimatematika. Pada saat kelas 3, ternyata saya belum lancar membaca, saya diajari oleh guru kelas saya untuk membaca dengan cepat, dan lama kelamaan saya bisa membaca dengan tempo yg cepat.
Pada saat saya menduduki kelas 4 saya merasa terpuruk, karena saya merasa saya menjadi korban bully oleh orang yg merasa selalu ter-bully, hingga saya merengek ingin pindah sekolah, rasanya tidak ingin berangkat sekolah, dan lebih parahnya, keluarga saya malah berbelas kasih kepada yang mem-bully saya, karena yg mem-bully saya mempunyai tingkat ekonomi yang buruk.
Pada saat memasuki kelas 5 saya masih merasa menjadi korban bully, karena saya merasa pem-bully saya selalu menyebar fitnah tentang keluarga saya, hingga soal rumahpun ia ungkit-ungkit.
Pada saat menduduki bangku kelas 6, saya merasa sAya sudah besar. Dikelas saya, ada yg namanya bangku "apes" karena setiap anak yg duduk disana pasti akan terkena amarah guru wali kelas. Di kelas 6 ini saya merasa sedikit tenang karena pem-bully saya sudah lumayan berteman baik dengan saya.
Pada saat saya memulai menginjakan kaki ke kelas 7, atau kelas 1 SMP saya merasa "wahh aku sudah besar" tetapi ternyata pada saat saya kelas 7, semua pelajaran bahkan ulangan dikerjakan dirumah. Saya merasa saya rajin mengumpulkan tugas, tetapi saat saya melihat nilai rapor saya, kenapa bisa rangking saya rendah. Ternyata, saat saya coba sendiri datang k esekolah untuk mengumpulkan tugas, saya melihat begitu banyak kertas tugas yang jatuh dan tanggalnya sudah hari yang kemarinnya, lalu saya berfikir, "apakah mungkin kertas saya juga terjatuh ataukah memang saya yang kurang giat lagi". Pada saat mulai kenaikan ke kelas 8, pada saat itulah pembelajaran mulai dilakukan disekolah, saya merasa saya sangat giat, dan alhamdulillahnya saya mendapatkan rangking. Saya merasa senang karena bisa mendapat rangking 3 besar. Tetapi disemester selanjutnya rangking saya turun menjadi 4 besar. Tetapi saat pemilihan rolling class memasuki kelas 9, ternyata saya satu-satunya anak yg terpilih dari alumni kelas 8d menuju ke kelas 9a. Pada saat menduduki kelas 9, saya merasa senang karena dipilih dikelas terbaik. Ternyata perasaan senang hanya datang diawal, saya merasa terpuruk karena kelas saya seperti tidak solid, saya tidak paham sebenarnya teman saya siapa, hingga sekarangpun teman yang awalnya berteman dengan saya, sekarang menjadi tidak pernah membalas pesan atau mengirim pesan, jika membalaspun hanya singkat.
Saya masuk SMAN 8 Semarang ini, karena saya ingin masuk negeri. Saya sangat senang terpilih menjadi siswa smandela. Saya juga senang bertemu kakak-kakak OSIS yang sangat ramah.
Baca Juga:
Pada saat saya memulai menginjakan kaki ke kelas 7, atau kelas 1 SMP saya merasa "wahh aku sudah besar" tetapi ternyata pada saat saya kelas 7, semua pelajaran bahkan ulangan dikerjakan dirumah. Saya merasa saya rajin mengumpulkan tugas, tetapi saat saya melihat nilai rapor saya, kenapa bisa rangking saya rendah. Ternyata, saat saya coba sendiri datang k esekolah untuk mengumpulkan tugas, saya melihat begitu banyak kertas tugas yang jatuh dan tanggalnya sudah hari yang kemarinnya, lalu saya berfikir, "apakah mungkin kertas saya juga terjatuh ataukah memang saya yang kurang giat lagi". Pada saat mulai kenaikan ke kelas 8, pada saat itulah pembelajaran mulai dilakukan disekolah, saya merasa saya sangat giat, dan alhamdulillahnya saya mendapatkan rangking. Saya merasa senang karena bisa mendapat rangking 3 besar. Tetapi disemester selanjutnya rangking saya turun menjadi 4 besar. Tetapi saat pemilihan rolling class memasuki kelas 9, ternyata saya satu-satunya anak yg terpilih dari alumni kelas 8d menuju ke kelas 9a. Pada saat menduduki kelas 9, saya merasa senang karena dipilih dikelas terbaik. Ternyata perasaan senang hanya datang diawal, saya merasa terpuruk karena kelas saya seperti tidak solid, saya tidak paham sebenarnya teman saya siapa, hingga sekarangpun teman yang awalnya berteman dengan saya, sekarang menjadi tidak pernah membalas pesan atau mengirim pesan, jika membalaspun hanya singkat.
Saya masuk SMAN 8 Semarang ini, karena saya ingin masuk negeri. Saya sangat senang terpilih menjadi siswa smandela. Saya juga senang bertemu kakak-kakak OSIS yang sangat ramah.
Baca Juga:
Saya memiliki 10 kekurangan yaitu:
Sosok yang paling menginspirasi saya adalah Maudy ayunda. Prestasinya dimana-mana dan menurut saya ia selalu bisa mencoba hal-hal baru. Dia pantang menyerah dalam hal apapun. Pembelajaran yang saya dapat dari dia adalah, ia selalu mengutamakan pendidikan disamping karirnya yang sangat cemerlang. Hal itulah yang membuat saya takjub kepadanya.
Pada 10 tahun kedepan saya berharap bisa menggapai cita-cita saya sebagai konsultan kecantikan. Saya berharap bisa kerja menjadi konsultan kecantikan. Saya juga berharap memiliki keluarga yang harmonis serta dikelilingi orang-orang yang beraura positif. Saya harap pada 10 tahun kedepan saya bisa bertempat tinggal dikawasan yang indah damai dan nyaman. Saya harap juga lingkungan di 10 tahun kedepan bisa membuat saya nyaman entah itu sifat dari orang-orang dilingkungan tersebut ataupun keindahan dari lingkungan tersebut.
Saya memiliki 50 checklist urutan pencapaian untuk 15 tahun kedepan, yaitu:
Saya harap urutan pencapaian untuk 15 tahun kedepan ini bisa saya jalankan dengan teratur.
- Kurang bisa fokus dengan pembicaraan seseorang. Cara saya untuk mengatasi yaitu dengan mendengarkan dengan serius atau meminta orang tersebut untuk mengulangnya.
- Tidak bisa fokus dengan 2 objek sekaligus. Cara saya mengatasinya yaitu: mencerna salah satu objek terlebih dahulu setelah itu objek selanjutnya.
- Tidak bisa menulis rapi. Cara mengatasi: menulis dengan tidak tergesa-gesa.
- Kurang busa berfikir cepat. Cara mengatasi: memperhatikan atau fokus dengan pertanyaan.
- Tiba-tiba suka melamun. Cara mengatasi: fokus dengan apa yang sedang berlangsung.
- Sering lupa. Cara mengatasi: mencatatnya atau mengingatnya setiap saat.
- Suka mencoret-coret tangan. Cara mengatasi: jangan memegang pulpen atau benda apapun yang bisa mencoret tangan.
- Kurang bisa mengendalikan emosi. Cara mengatasi: tarik napas beberapa kali sampai tenang.
- Sering menangis tiba-tiba. Cara mengatasi: jangan memikirkan hal yang membuat hati merasa sakit.
- Suka mengantuk tiba-tiba. Cara mengatasi: fokus dengan apa yang sedang berlangsung.
Sosok yang paling menginspirasi saya adalah Maudy ayunda. Prestasinya dimana-mana dan menurut saya ia selalu bisa mencoba hal-hal baru. Dia pantang menyerah dalam hal apapun. Pembelajaran yang saya dapat dari dia adalah, ia selalu mengutamakan pendidikan disamping karirnya yang sangat cemerlang. Hal itulah yang membuat saya takjub kepadanya.
Pada 10 tahun kedepan saya berharap bisa menggapai cita-cita saya sebagai konsultan kecantikan. Saya berharap bisa kerja menjadi konsultan kecantikan. Saya juga berharap memiliki keluarga yang harmonis serta dikelilingi orang-orang yang beraura positif. Saya harap pada 10 tahun kedepan saya bisa bertempat tinggal dikawasan yang indah damai dan nyaman. Saya harap juga lingkungan di 10 tahun kedepan bisa membuat saya nyaman entah itu sifat dari orang-orang dilingkungan tersebut ataupun keindahan dari lingkungan tersebut.
Saya memiliki 50 checklist urutan pencapaian untuk 15 tahun kedepan, yaitu:
- Belajar dengan tekun.
- Mendengarkan ucapan orang tua.
- Memperhatikan amanat guru.
- Selalu fokus dalam materi.
- Rajin mengerjakan tugas.
- Tidak menunda nunda tugas.
- Tidak menyia-nyiakan waktu.
- Fokus dengan apa yang akan dicapai.
- Fokus dengan apa yang sedang guru bicarakan.
- Belajar dari kesalahan.
- Mengerti harus kemana nantinya setelah lulus SMA.
- Menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin.
- Membuat motivasi diri untuk menuju ke jenjang yang selanjutnya.
- Berlatih disiplin dalam kondisi apapun.
- Mandiri dalam bersikap.
- Memulai berlatih menjadi apa yang dicita-citakan.
- Menyiapkan mental dan fisik untuk mata kuliah yang akan di ambil.
- Mengatur waktu.
- Melatih diri untuk selalu bisa diandalkan.
- Rajin sedekah.
- Kuliah dengan rajin.
- Menyiapkan mental dan pikiran untuk ujian skripsi.
- Berdoa dengan rajin.
- Yakin bahwa, saya bisa meraih mimpi saya.
- Belajar dari kegagalan.
- Intropeksi diri.
- Fokus dengan apa yang kita sukai.
- Jangan batasi impian atau apapun yang kamu inginkan dihidup ini.
- Tidak takut melakukan kesalahan.
- Berani mengambil keputusan.
- Percaya diri bahwa aku bisa.
- Menyingkirkan pikiran negatif.
- Bersikap gigih dengan impian dan tujuan.
- Berpikiran luas.
- Berani mengambil keputusan.
- Melatih pikiran untuk sukses.
- Membuat daftar tujuan.
- Ikuti cara cara orang sukses bagaimana ia bisa berhasil.
- Buat jadwal harian.
- Mencari ilmu seluas mungkin.
- Kreatif dalam kondisi apapun.
- Mencari seorang pembimbing yang bisa membimbingmu menuju kesuksesan.
- Mencari pengalaman yang berhubungan dengan cita-cita.
- Meneliti seberapa besar kemampuanmu dibidang yang kamu inginkan.
- Berusaha mempelajari bidang lain selain cita-cita utama.
- Bersosialisasi bertukar cerita seputar pengalaman masing-masing.
- Bertukar pendapat seputar bidang yang dikuasai.
- Membuka konsul kecantikan gratis dikalangan masyarakat sebagai bahan pengenalan ke lingkungan masyarakat.
- Memahami satu persatu, seperti apa sikap masyarakat sekitar yang memiliki minim kepercayaan diri.
- Menyelesaikan sidang skripsi dengan bertujuan menjadi konsultan yang dikenal banyak masyarakat.
Saya harap urutan pencapaian untuk 15 tahun kedepan ini bisa saya jalankan dengan teratur.
Referensi Tambahan:
5 komentar untuk "Cita-cita Gita Rizky Salsabilla"
Hubungi admin melalui Wa : +62-896-2414-6106
Respon komentar 7 x 24 jam, mohon bersabar jika komentar tidak langsung dipublikasi atau mendapatkan balasan secara langsung.
Bantu admin meningkatkan kualitas blog dengan melaporkan berbagai permasalahan seperti typo, link bermasalah, dan lain sebagainya melalui kolom komentar.
- Ikatlah Ilmu dengan Memostingkannya -
- Big things start from small things -
Gita Rizky salsabilla apakah kamu sudah berhasil mewujudkan mimpimu?
BalasHapusGita Rizky salsabilla, tetap semangat meraih cita-citamu.
BalasHapusGita Rizky salsabilla, kendala apa saja yang sudah kamu temui dalam menggapai cita-citamu?
BalasHapusGita Rizky salsabilla apakah kamu masih berpegang pada motivasi dirimu saat ini?
BalasHapusGita Rizky salsabilla apakah kamu mengikuti strategi kesuksesan yang kamu buat pada tulisan ini?
BalasHapus